
The Queen Who Crowns membawa kita kembali ke era Joseon, mengisahkan perjalanan hidup seorang wanita bernama Queen Won Gyeong. Kisah “The Queen Who Crowns” berpusat pada sosok Ratu Won Gyeong, yang terlahir dengan nama Min. Ia berasal dari keluarga Min yang sangat berpengaruh di era Goryeo, sebuah dinasti sebelum Joseon. Sejak awal, Min sudah ditakdirkan untuk berada di pusat kekuasaan karena keluarganya adalah keluarga pejabat tinggi yang disegani. Kehidupannya pun berubah drastis ketika ia menikah dengan Yi Bang Won, yang saat itu masih bergelar Pangeran Jeong An. Yi Bang Won sendiri adalah putra dari Raja Tae Jo, pendiri dinasti Joseon.
Pernikahan Min dan Yi Bang Won bukan sekadar perjodohan biasa. Keduanya memiliki ambisi besar. Ketika Raja Tae Jo justru memilih putra keduanya, Yi Bang Gwa, sebagai penerus takhta, Lady Min dan suaminya, Yi Bang Won, tidak tinggal diam. Mereka merancang strategi dan intrik untuk memastikan Yi Bang Won yang menjadi raja selanjutnya. Lady Min, dengan kecerdasannya, menjadi sosok penting di balik layar perjuangan suaminya untuk meraih kekuasaan.
Usaha mereka membuahkan hasil. Yi Bang Won berhasil naik takhta dan menjadi Raja Taejong. Namun, kekuasaan yang diraih tidak serta merta membawa kebahagiaan bagi Ratu Won Gyeong. Setelah menjadi raja, Taejong mengambil banyak selir. Keputusan ini tentu saja menimbulkan ketegangan dalam pernikahannya dengan sang ratu. Ratu Won Gyeong, yang telah berjuang bersama suaminya sejak awal, merasa terluka dan terkhianati.
Hubungan Ratu Won Gyeong dan Raja Taejong semakin memburuk seiring berjalannya waktu. Raja Taejong, yang kini berkuasa penuh, justru berusaha untuk mengendalikan ratu dan keluarganya. Baginya, mengontrol keluarga kerajaan, termasuk keluarga ratu, adalah cara untuk memperkuat otoritas dan kekuasaannya sebagai raja. Disinilah konflik utama drama ini semakin berkembang. Kita akan melihat bagaimana Ratu Won Gyeong, wanita cerdas dan berwibawa ini, menghadapi tantangan dan intrik di istana. Apakah ia akan terus berjuang mempertahankan posisinya sebagai ratu, atau justru menjadi korban dari ambisi dan kekuasaan suaminya sendiri?