
“Queen of Tears” membawa kita pada kisah Hong Hae-in, pewaris generasi ketiga chaebol dari Queens Group, dan Baek Hyun-woo, pria desa sederhana dari Yongdu-ri. Setelah menikah selama tiga tahun, bahtera rumah tangga mereka berada di ujung tanduk. Hyun-woo merasa lelah dan siap menceraikan Hae-in. Cinta dan percikan asmara yang dulu membara kini telah meredup, digantikan oleh sikap dingin dan perasaan tertekan.
Namun, takdir berkata lain. Kehidupan mereka berdua berubah drastis saat Hae-in didiagnosis menderita kanker otak. Krisis kesehatan ini memaksa mereka untuk menghadapi masalah-masalah yang selama ini terpendam dan mengevaluasi kembali perasaan cinta yang mungkin masih ada di antara mereka. Seiring dengan kondisi Hae-in yang memburuk, Hyun-woo dipaksa untuk melihat ke dalam dirinya sendiri, mengakui keegoisan dan kesalahan-kesalahan yang pernah ia perbuat. Perlahan, ia menyadari betapa dalam cintanya pada Hae-in dan betapa berharganya setiap momen yang mereka miliki bersama.
Di tengah perjuangan Hae-in melawan penyakitnya, Yoon Eun-sung hadir dalam kehidupan mereka. Eun-sung adalah teman masa kecil Hae-in yang menyimpan rasa cinta padanya sejak lama. Kehadiran Eun-sung yang penuh perhatian dan dukungan semakin memperumit dinamika hubungan Hae-in dan Hyun-woo yang sudah rapuh.
Di tengah badai penyakit dan konflik internal, Hae-in dan Hyun-woo dipaksa untuk berdamai dengan masa lalu, mengatasi perbedaan, dan menemukan kembali cinta yang dulu pernah menyatukan mereka. Akankah air mata yang mengalir membawa mereka pada akhir yang bahagia, atau justru mengantarkan pada perpisahan abadi? “Queen of Tears” mengajak kita menyelami perjalanan emosional pasangan ini dalam menemukan makna cinta sejati di tengah cobaan terberat.
“Queen of Tears” bukan sekadar drama romantis biasa. Serial ini menawarkan lebih dari sekadar kisah cinta yang klise. Kita disuguhkan dengan cerita pernikahan yang kompleks dan realistis, lengkap dengan dinamika hubungan yang naik turun, masalah komunikasi, dan tekanan eksternal yang seringkali menghantui kehidupan pernikahan. Kisah Hae-in dan Hyun-woo sangat relatable bagi banyak pasangan yang mungkin pernah merasakan titik jenuh dalam hubungan mereka.
Premis cerita yang dibangun cukup kuat: pernikahan di ambang kehancuran yang diuji oleh penyakit mematikan. Konflik yang muncul tidak hanya berasal dari penyakit Hae-in, tetapi juga dari masa lalu mereka, perbedaan latar belakang, dan kehadiran orang ketiga. Semua elemen ini diramu dengan apik sehingga penonton terus dibuat penasaran dengan kelanjutan kisah mereka.
Para pemain dalam drama ini juga patut diacungi jempol. Kim Soo-hyun dan Kim Ji-won berhasil memerankan karakter Hyun-woo dan Hae-in dengan sangat meyakinkan. Kita bisa merasakan emosi yang mereka alami, mulai dari kekecewaan, kemarahan, keputusasaan, hingga cinta dan harapan. Park Sung-hoon juga mampu menghidupkan karakter Yoon Eun-sung sebagai sosok yang karismatik namun menyimpan misteri.
“Queen of Tears” berhasil memainkan emosi penonton. Ada saat-saat kita dibuat tertawa dengan tingkah laku karakter-karakternya, namun tak jarang pula kita ikut merasakan kesedihan dan kepedihan yang mereka alami. Drama ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pesan mendalam tentang pentingnya komunikasi, pengertian, dan perjuangan dalam mempertahankan cinta.
Bagi kamu yang menyukai drama dengan alur cerita yang kuat, karakter yang kompleks, dan sentuhan emosional yang mendalam, “Queen of Tears” adalah tontonan yang sangat direkomendasikan. Siapkan tisu, karena drama ini mungkin akan membuatmu meneteskan air mata, namun juga membuatmu lebih menghargai arti cinta dan hubungan dalam kehidupan.