
Ms. Marvel memperkenalkan kita pada Kamala Khan, seorang remaja Muslim-Amerika yang tinggal di Jersey City. Kamala bukan remaja biasa; ia adalah penggemar berat Captain Marvel dan The Avengers. Dunia fantasi superhero adalah pelariannya dari kehidupan remaja yang terasa biasa-biasa saja, penuh dengan kecanggungan dan keinginan untuk diterima.
Kamala diperankan dengan apik oleh Iman Vellani, yang berhasil membawa energi dan keunikan karakter ini dengan sempurna. Kita diajak masuk ke dalam dunia Kamala yang penuh warna, lengkap dengan kamar yang dipenuhi poster superhero, obsesinya pada fan fiction, dan kehidupan sekolah yang khas remaja. Namun, kehidupan Kamala berubah drastis ketika ia menemukan sebuah gelang kuno milik nenek buyutnya. Gelang ini bukan sekadar aksesori biasa, melainkan sumber kekuatan super yang luar biasa.
Gelang tersebut memberikan Kamala kemampuan untuk memanipulasi energi, memungkinkannya mengubah ukuran tubuh, memanjangkan anggota badan, dan bahkan menciptakan perisai energi. Layaknya pahlawan idolanya, Captain Marvel, Kamala kini memiliki kekuatan untuk menjadi lebih dari sekadar remaja biasa. Ia pun mengambil identitas “Ms. Marvel” dan mulai beraksi sebagai pahlawan super di kotanya.
Perjalanan Kamala sebagai Ms. Marvel tidaklah mudah. Ia harus belajar mengendalikan kekuatannya yang baru, sambil tetap menjalani kehidupan sekolah, persahabatan, dan keluarga. Hubungannya dengan keluarga, terutama ibunya yang protektif, Muneeba Khan, menjadi salah satu daya tarik utama serial ini. Dukungan dari sahabat-sahabatnya, Bruno Carrelli dan Nakia Bahadir, juga sangat berarti dalam membantu Kamala memahami kekuatannya dan tanggung jawab yang menyertainya.
Namun, menjadi pahlawan super juga berarti menghadapi musuh. Kamala harus berurusan dengan Department of Damage Control (DODC) yang mencurigainya, serta kelompok misterius bernama Clandestines yang dipimpin oleh Najma, yang memiliki hubungan dengan masa lalu keluarganya dan kekuatan gelangnya. Konflik-konflik ini tidak hanya menguji kemampuan fisik Kamala, tetapi juga identitasnya sebagai seorang Muslim-Amerika.