
Mendua: Ketika Fondasi Kehidupan Runtuh
Kehidupan Sekar tampak sempurna di mata banyak orang. Rumah tangga yang harmonis bersama sang suami tercinta, Ivan, dan putra semata wayang mereka, Dennis, adalah impian yang menjadi kenyataan. Namun, fondasi kebahagiaan itu mulai bergetar hebat saat sebuah helai rambut pirang panjang yang bukan miliknya ditemukan di kemeja Ivan. Penemuan kecil itu menabur benih curiga yang perlahan tumbuh menjadi kenyataan pahit: perselingkuhan.
Hati Sekar hancur lebur. Kepercayaan yang selama ini ia genggam erat kini remuk tak bersisa. Tak tinggal diam dalam kepedihan, Sekar memilih untuk bertindak. Secara diam-diam, ia mulai menyusun strategi. Bukan untuk memperbaiki, melainkan untuk mengakhiri. Ia merancang langkah-langkah untuk menghadapi perceraian, mempersiapkan diri menghadapi badai yang akan datang tanpa sepengetahuan Ivan.
Saat kebenaran tak bisa lagi disembunyikan, konfrontasi tak terhindarkan terjadi. Rumah tangga yang dibangun bertahun-tahun kini di ambang kehancuran. Di tengah situasi yang genting, Ivan dihadapkan pada kenyataan. Namun, responsnya justru mengejutkan Sekar sekaligus melukai lebih dalam. Alih-alih meminta maaf tulus dan berusaha memperbaiki keadaan, Ivan justru menawarkan pilihan yang pahit: poligami. Jika Sekar menolak, ia mengancam akan mengambil paksa putra semata wayang mereka, Dennis.
Di persimpangan jalan yang menyakitkan ini, Sekar dihadapkan pada dilema terberat dalam hidupnya. Memilih bertahan dalam rumah tangga yang ternoda dengan berbagi suami, atau kehilangan putranya? Dengan hati yang remuk namun tekad membaja, Sekar mengambil keputusan tegas. Ia menolak tawaran poligami yang merendahkan martabatnya. Ia membulatkan tekad untuk menghadapi takdir sebagai orang tua tunggal.
Namun, ini bukanlah akhir dari perjungan Sekar. Status baru sebagai single mom justru membangkitkan kekuatan terpendam dalam dirinya. Ia tidak akan menyerah begitu saja. Dennis adalah segalanya baginya, dan ia tidak akan membiarkan Ivan mengambilnya. Sekar siap melakukan apa saja demi memenangkan hak asuh putranya. Lebih dari itu, ia bertekad untuk memastikan Ivan merasakan dampak nyata dari pengkhianatan yang telah menghancurkan kehidupannya. Perjalanan Sekar kini berubah menjadi medan perang, di mana ia harus berjuang mati-matian demi putranya dan keadilan bagi dirinya sendiri.