
Melo Movie bukan hanya sekadar kisah cinta biasa, melainkan sebuah perjalanan nostalgia yang menggali kembali luka masa lalu dan harapan akan masa depan.
Tokoh utama kita adalah Ko Gyeom, seorang pria yang memiliki cinta mendalam pada dunia perfilman. Obsesinya untuk menonton setiap film yang pernah dibuat membawanya menjadi seorang kritikus film yang bersemangat. Dedikasinya pada sinema bukan sekadar pekerjaan, namun sebuah panggilan jiwa. Di sisi lain, ada Kim Mu-bee, seorang wanita dengan impian besar menjadi sutradara film. Namun, di balik ambisinya, ia menyimpan beban emosional dari masa lalu yang kompleks. Mu-bee berjuang untuk membangun karirnya di industri film yang kompetitif, sambil terus bergulat dengan kenangan yang menghantuinya.
Takdir kemudian mempertemukan kembali Ko Gyeom dan Kim Mu-bee. Ternyata, mereka memiliki koneksi dari masa lampau, sebuah jalinan hubungan yang sempat terputus akibat sebuah insiden misterius. Bertahun-tahun berlalu, dan takdir kembali memainkan perannya. Ko Gyeom secara tak terduga pindah menjadi tetangga Kim Mu-bee. Pertemuan kembali ini bagaikan percikan api yang menyulut kembali perasaan lama di antara mereka. Kenangan manis dan getar-getar cinta masa lalu kembali hadir, namun di saat yang sama, luka lama dan masalah yang belum terselesaikan pun turut muncul ke permukaan.
“Melo Movie” menjanjikan sebuah kisah cinta yang rumit dan penuh emosi. Drama korea ini sepertinya akan membawa penonton menyelami dinamika hubungan Ko Gyeom dan Kim Mu-bee. Akankah cinta mereka mampu mengatasi bayang-bayang masa lalu? Bagaimana mereka akan menghadapi luka dan trauma yang kembali menghantui?