
Siapa yang tidak kenal Loki Laufeyson, sang Dewa Kejahatan yang ikonik dari jagat sinematik Marvel? Setelah aksinya mencuri Tesseract di tengah kekacauan Avengers: Endgame, Loki versi alternatif ini justru terjerumus ke dalam masalah yang jauh lebih besar daripada sekadar pertarungan antar galaksi. Serial “Loki”, yang tayang eksklusif di Disney+, membawa kita ke petualangan lintas waktu yang seru dan penuh intrik, jauh dari formula film superhero biasa.
Kisah “Loki” dimulai ketika sang Dewa Kejahatan ditangkap oleh Time Variance Authority (TVA), sebuah organisasi misterius yang eksis di luar ruang dan waktu. TVA bertugas menjaga garis waktu agar tetap suci dan terhindar dari penyimpangan. Kehadiran Loki sebagai “varian waktu” dianggap sebagai ancaman. Ia dihadapkan pada dua pilihan: dihapus dari keberadaan atau membantu TVA memperbaiki kekacauan yang ia timbulkan dan menghadapi ancaman yang lebih besar.
Memilih pilihan kedua, Loki terpaksa bekerja sama dengan Agen Mobius M. Mobius, seorang analis TVA yang eksentrik namun cerdas. Musim pertama membawa kita dalam perburuan menegangkan melalui berbagai era waktu. Loki, yang biasanya menjadi penyebab masalah, kali ini harus menjadi pemecah masalah. Ia ditugaskan untuk menangkap varian dirinya sendiri, seorang Loki perempuan misterius bernama Sylvie, yang ternyata memiliki agenda dan kekuatan yang tak kalah berbahaya. Perjalanan mereka bukan hanya sekadar kejar-kejaran, namun juga mengungkap konspirasi besar di balik TVA dan keberadaan garis waktu itu sendiri.
Di akhir musim pertama, segalanya berubah drastis. Aksi Sylvie berhasil memicu pecahnya garis waktu sakral, membuka pintu menuju terbentuknya multiverse, atau jagat raya paralel. Kondisi ini membawa konsekuensi yang mengerikan, mengancam realitas yang kita kenal.
Musim kedua “Loki” melanjutkan kekacauan multiverse yang tercipta. Loki kembali bekerja sama dengan Mobius dan rekan-rekan agen TVA seperti Hunter B-15. Kali ini, misi mereka bukan hanya memperbaiki garis waktu, namun juga memperjuangkan “jiwa” TVA itu sendiri. Pencarian mereka membawa mereka melintasi berbagai realitas dalam multiverse, mencari Sylvie, Ravonna Renslayer, dan Miss Minutes, karakter-karakter kunci yang menyimpan rahasia dan mungkin kunci untuk memulihkan ketertiban. Musim kedua menjanjikan pertarungan yang lebih besar, risiko yang lebih tinggi, dan pertanyaan-pertanyaan filosofis tentang takdir, kehendak bebas, dan arti dari realitas itu sendiri.