
Serial “A+ (2023)” membawa penonton ke dalam lingkungan SMA Bina Indonesia, sebuah institusi pendidikan yang dikenal sebagai sekolah unggulan pencetak generasi emas di masa depan. Namun, di balik reputasinya yang gemilang, tersembunyi sebuah sistem pendidikan yang kejam dan penuh tekanan. Sekolah ini menerapkan kebijakan biaya pendidikan yang tidak lazim, di mana peringkat siswa secara langsung menentukan besaran SPP yang harus dibayarkan. Semakin rendah peringkat seorang siswa, semakin mahal biaya yang harus ditanggung orang tuanya. Kebijakan ini menciptakan atmosfer persaingan yang tidak sehat dan penuh kecemasan di antara para siswa, terutama bagi mereka yang berada di peringkat bawah.
Fokus cerita “A+ (2023)” tertuju pada lima siswa cerdas yang awalnya merupakan rival berat dalam memperebutkan peringkat teratas. Mereka adalah Kalypso Dirgantari atau Kai (diperankan oleh Nurra Datau), Re Dirgantara (diperankan oleh Rey Bong), Kenan Aditya (diperankan oleh Antonio Blanco Jr), Aurora Calista (diperankan oleh Livy Renata), dan Adinda Aletheia (diperankan oleh Ziva Magnolya). Masing-masing memiliki kecerdasan dan ambisi tinggi, namun mereka juga merasakan dampak dari sistem sekolah yang eksploitatif ini. Persaingan sengit di antara mereka perlahan berubah ketika mereka mulai menyadari ada sesuatu yang jauh lebih gelap dan berbahaya di balik peraturan sekolah yang tampak sempurna tersebut.
Kecurigaan mereka semakin menguat saat mereka menemukan berbagai kejanggalan dalam sistem penilaian dan pengelolaan dana sekolah. Mereka mulai mempertanyakan transparansi dan keadilan di Bina Indonesia. Dari sinilah perjalanan mereka sebagai kelompok dimulai. Kelima siswa yang tadinya bersaing ini memutuskan untuk bersatu, mengesampingkan rivalitas pribadi demi membongkar kebusukan yang tersembunyi di balik tembok sekolah elit mereka. Penyelidikan membawa mereka pada penemuan rahasia-rahasia kelam, termasuk kemungkinan adanya manipulasi nilai dan keterlibatan pihak-pihak berpengaruh dalam mempertahankan sistem yang merugikan banyak siswa tersebut. Mereka sadar bahwa perjuangan ini tidak mudah dan penuh risiko, karena mereka harus berhadapan dengan kekuatan besar yang berusaha menjaga status quo. “A+ (2023)” bukan hanya sekadar kisah tentang persaingan akademik, tetapi juga eksplorasi tentang keberanian anak muda dalam melawan ketidakadilan, pentingnya persahabatan, dan pencarian kebenaran di tengah sistem yang korup. Perjalanan Kai, Re, Kenan, Aurora, dan Adinda menjadi cerminan kritik sosial terhadap dunia pendidikan yang terkadang mengorbankan nilai kemanusiaan demi prestise dan keuntungan semata.