Film “X-Men: The Last Stand” yang dirilis pada tahun 2006 merupakan babak penutup dari trilogi X-Men original. Film ini mengangkat berbagai konflik kompleks yang melibatkan para mutan, mulai dari isu diskriminasi hingga pergolakan kekuatan dahsyat di dalam diri salah satu anggota X-Men.
Kisah dibuka dengan kilas balik ke tahun 1986 dan 1996, memperlihatkan bagaimana Charles Xavier dan Magneto merekrut Jean Grey muda ke sekolah mereka dan bagaimana Warren Worthington II, seorang industrialis, mendapati anaknya adalah seorang mutan bersayap. Latar belakang ini memberikan konteks penting bagi perkembangan cerita di masa kini.
Alur utama film “X-Men: The Last Stand” bergerak maju ke masa sekarang, di mana Worthington Labs mengumumkan penemuan “cure” atau obat penawar untuk gen mutan. Obat ini menjanjikan penghapusan kekuatan mutan dan ditawarkan kepada siapa saja yang menginginkannya. Keberadaan cure ini langsung memicu perpecahan di kalangan mutan. Beberapa mutan seperti Rogue, yang merindukan kemampuan untuk bersentuhan dengan orang lain tanpa menyakiti mereka, tertarik dengan tawaran ini. Namun, banyak mutan lain yang merasa curiga dan menganggap cure ini sebagai ancaman terhadap keberadaan mereka.
Magneto, yang selalu memandang manusia sebagai ancaman bagi mutan, kembali membentuk Brotherhood of Mutants. Ia memperingatkan bahwa cure hanyalah permulaan dan akan digunakan sebagai senjata untuk memusnahkan ras mutan. Dengan bantuan mutan-mutan seperti Pyro, Callisto, dan lainnya, Magneto menyerang konvoi penjara untuk membebaskan Mystique, Multiple Man, dan Juggernaut. Dalam serangan ini, Mystique melindungi Magneto dari panah cure, mengakibatkan ia kehilangan kekuatan mutannya. Magneto yang tidak lagi membutuhkan Mystique yang tanpa kekuatan, meninggalkannya.
Di sisi lain, Cyclops masih berduka atas kehilangan Jean Grey. Ia pergi ke lokasi terakhir Jean di Alkali Lake. Secara tiba-tiba, Jean muncul di hadapannya. Namun, saat mereka berciuman, Jean membunuh Cyclops. Merasakan adanya bahaya, Professor X mengirimkan Wolverine dan Storm untuk menyelidiki. Setibanya di Alkali Lake, mereka hanya menemukan bebatuan yang melayang, kacamata Cyclops, dan Jean Grey yang tidak sadarkan diri.
Di X-Mansion, Professor X menjelaskan bahwa saat Jean mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan mereka sebelumnya, ia juga melepaskan “Phoenix”, sisi kepribadian gelap Jean dengan kekuatan dahsyat yang selama ini ditekan oleh Xavier secara telepati. Wolverine merasa marah mengetahui manipulasi pikiran Jean oleh Xavier. Ketika Jean terbangun, Wolverine menyadari bahwa Jean telah membunuh Cyclops dan bukanlah Jean yang ia kenal dahulu. Phoenix kemudian muncul, melumpuhkan Wolverine, dan melarikan diri ke rumah masa kecilnya.
Mengetahui kembalinya Jean, Magneto dan Brotherhood, serta X-Men, tiba di rumah Jean secara bersamaan. Magneto dan Xavier berusaha menarik Jean ke sisi masing-masing, namun Phoenix kembali muncul, menghancurkan rumah dan melenyapkan Professor X, lalu pergi bersama Magneto.
Mystique yang telah kehilangan kekuatannya, memberitahu FBI lokasi markas Magneto di hutan. FBI melakukan penggerebekan, namun ternyata yang ditemukan hanya Multiple Man beserta duplikatnya. Magneto dan Brotherhood kemudian menyerang Alcatraz dengan tujuan membunuh Jimmy, seorang mutan muda yang gennya digunakan untuk menciptakan cure. Mereka berhasil mengatasi pasukan militer hingga X-Men tiba untuk menghadapi mereka.
Pertempuran sengit terjadi. Kitty Pryde menyelamatkan Jimmy dari Juggernaut, Iceman mengalahkan Pyro, dan Wolverine mengalihkan perhatian Magneto agar Hank McCoy dapat menyuntiknya dengan cure, melumpuhkan kekuatan Magneto. Saat pertarungan mencapai klimaks, Phoenix kembali bangkit dan mulai menghancurkan segala sesuatu di sekitarnya. Wolverine menyadari bahwa hanya dialah yang dapat menghentikan Phoenix karena faktor penyembuhnya dan kerangka adamantiumnya. Saat Wolverine mendekati Jean, Jean sejenak mendapatkan kembali kendali dirinya dan memohon Wolverine untuk menyelamatkannya. Dengan berat hati, Wolverine terpaksa menusuk Jean secara fatal, mengakhiri hidupnya dan menghentikan Phoenix.
Beberapa waktu kemudian, hak-hak mutan akhirnya diakui dan sekolah Xavier tetap beroperasi dengan Storm sebagai kepala sekolah. Presiden Amerika Serikat menunjuk McCoy sebagai duta besar untuk PBB. Rogue, yang telah menggunakan cure, kembali menjalin hubungan dengan Iceman. Sementara itu, Magneto terlihat duduk di sebuah taman di San Francisco, tampak seperti manusia biasa dan lemah. Namun, saat ia menggerakkan tangannya ke arah bidak catur logam, bidak tersebut sedikit bergerak, menyiratkan bahwa kekuatannya mungkin belum sepenuhnya hilang.
Di tempat lain, Moira MacTaggert terkejut ketika seorang pasien koma menyapanya dengan suara Professor X. Adegan ini memberikan petunjuk tentang kemungkinan kembalinya Professor X di masa depan.
“X-Men: The Last Stand” menghadirkan akhir yang dramatis dan penuh aksi bagi trilogi X-Men, dengan mengeksplorasi tema-tema kompleks tentang identitas, pilihan, dan konsekuensi dari kekuatan super.