Wiro Sableng: Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 adalah sebuah film aksi fantasi-komedi yang sangat dinanti-nantikan, mengadaptasi serial novel silat legendaris Indonesia karya Bastian Tito. Film ini menghidupkan kembali karakter ikonik Wiro Sableng (diperankan oleh Vino G. Bastian, yang juga merupakan putra dari Bastian Tito), seorang pendekar muda yang nyeleneh, sakti mandraguna, dan memiliki senjata andalan Kapak Maut Naga Geni 212 serta rajah “212” di dadanya. Wiro adalah murid dari Sinto Gendeng (Ruth Marini), seorang pendekar wanita tua yang eksentrik dan kuat.
Cerita dimulai ketika Wiro telah menyelesaikan masa pendidikannya di gunung dan diutus oleh gurunya, Sinto Gendeng, untuk turun gunung mencari dan meringkus Mahesa Birawa (Yayan Ruhian), mantan murid Sinto Gendeng yang berkhianat dan menjadi penjahat kejam. Mahesa Birawa berencana untuk menguasai dunia persilatan dengan kekuatan hitamnya. Dalam perjalanannya, Wiro yang lugu dan sering bertingkah konyol bertemu dengan berbagai karakter unik, baik kawan maupun lawan. Ia menjalin persahabatan dengan Anggini (Sherina Munaf), seorang pendekar wanita yang tangguh, dan Bujang Gila Tapak Sakti (Fariz Alfarazi), pendekar nyentrik lainnya.
Bersama teman-teman barunya, Wiro harus menghadapi berbagai rintangan dan pertarungan sengit melawan para anak buah Mahesa Birawa serta pendekar-pendekar jahat lainnya yang memiliki ilmu kesaktian tinggi. Film ini menampilkan adegan pertarungan silat yang dikoreografi dengan apik, dipadukan dengan elemen fantasi seperti jurus-jurus sakti dan kekuatan supranatural, serta diselingi humor khas Wiro Sableng yang ceplas-ceplos dan konyol. Disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko dan diproduksi bekerja sama dengan Fox International Productions, Wiro Sableng dibuat dengan kualitas produksi yang tinggi, baik dari segi sinematografi, efek visual, maupun tata kostum. Film ini adalah sebuah perayaan bagi penggemar cerita silat klasik Indonesia sekaligus pengenalan Wiro Sableng kepada generasi baru.