Film “Warfare” membawa penonton ke jantung pertempuran Ramadi, Irak, melalui lensa pengalaman pahit dan manis sekelompok Navy SEALs. Film ini bukan sekadar menyajikan adegan aksi yang menegangkan, namun lebih dalam lagi, menelusuri hubungan persaudaraan yang terjalin di tengah kekacauan perang, dan bagaimana memori-memori tersebut terus menghantui mereka hingga hari ini.
Kisah bermula ketika satu peleton Navy SEALs ditugaskan dalam misi berbahaya di Ramadi, sebuah kota yang dilanda konflik dan menjadi sarang pemberontak. Kondisi kota yang hancur lebur dan ancaman yang terus-menerus menghantui setiap sudut jalan menciptakan atmosfer tegang yang terasa sepanjang film. Dalam situasi yang serba tidak pasti ini, para prajurit ini harus mengandalkan kemampuan, pelatihan, dan yang terpenting, satu sama lain untuk bertahan hidup.
“Warfare” tidak menyajikan cerita secara linear. Film ini bergerak maju mundur antara masa kini, di mana para mantan SEALs tersebut berusaha untuk berdamai dengan trauma masa lalu, dan rentetan kejadian di Ramadi yang membentuk mereka. Kita melihat bagaimana pengalaman-pengalaman traumatis itu mempengaruhi kehidupan mereka, hubungan mereka, dan perspektif mereka terhadap dunia.
Adegan aksi dalam “Warfare” digambarkan secara realistis dan brutal, tanpa glorifikasi atau pujian yang berlebihan. Penonton disuguhkan dengan gambaran yang jujur tentang dampak fisik dan psikologis dari perang. Namun, di antara ledakan dan tembakan, terjalin momen-momen kebersamaan yang menyentuh hati. Kita melihat bagaimana para prajurit ini saling mendukung, saling melindungi, dan saling menghibur di tengah situasi yang mengerikan. Persaudaraan yang terbentuk di medan perang menjadi salah satu tema sentral dalam film ini.
Melalui serangkaian kilas balik, penonton diajak untuk memahami lebih dalam karakter-karakter yang berjuang di Ramadi. Kita melihat ketakutan mereka, harapan mereka, dan kerentanan mereka. Film ini tidak hanya menampilkan mereka sebagai mesin perang, tetapi juga sebagai manusia biasa yang terjebak dalam situasi yang luar biasa. “Warfare” berusaha untuk mengeksplorasi dampak jangka panjang dari perang terhadap para prajurit yang terlibat, dan bagaimana mereka berusaha untuk membangun kembali kehidupan mereka setelah kembali ke rumah.
Secara keseluruhan, “Warfare” adalah film perang yang kuat dan menggugah pikiran. Film ini tidak hanya menyajikan adegan aksi yang mendebarkan, tetapi juga mengeksplorasi tema-tema yang lebih dalam seperti persaudaraan, trauma, dan dampak jangka panjang dari perang. Film ini memberikan penghormatan kepada para prajurit yang telah berjuang dan berkorban, sambil juga menyoroti biaya manusiawi dari konflik bersenjata.