Ketika Niat Baik Terbentur Nafsu Duniawi: Konflik Tanah Wakaf
Wakaf, sebuah perbuatan mulia menyisihkan sebagian harta untuk kepentingan umat, kerap diwarnai ujian. Bukan hanya soal kerelaan, namun juga tantangan dari sisi duniawi yang kadang tak terduga. Isu inilah yang menjadi inti ketegangan dalam kisah sebuah tanah yang diwakafkan.
Dikisahkan, Amrullah memiliki sebidang tanah berharga. Dengan niat tulus, ia menyerahkan tanah tersebut sebagai wakaf, dedikasi untuk kemaslahatan masyarakat luas. Sebuah tindakan yang mestinya disambut syukur dan doa. Namun, niat suci ini justru berbentur dengan keinginan anak-anaknya. Dikuasai nafsu penguasaan harta, mereka menolak keputusan Amrullah dan bertekad merebut kembali tanah yang telah diwakafkan itu.
Di tengah pusaran konflik keluarga ini, hadir Delia dan Farhan. Dua cucu Amrullah ini menjadi saksi mata bagaimana orang tua mereka berperang memperebutkan aset yang seharusnya sudah beralih fungsi untuk kepentingan umat. Ironisnya, di atas tanah itu sendiri, sebuah mushola kecil telah berdiri dan rutin digunakan oleh warga kampung untuk beribadah. Keberadaan rumah ibadah ini seolah menjadi pengingat nyata atas tujuan mulia wakaf tersebut.
Namun, keserakahan ternyata mampu membutakan segalanya, bahkan menuntun pelakunya menempuh cara-cara gelap. Untuk memuluskan ambisi merebut tanah wakaf, ilmu hitam pun dilibatkan. Seorang dukun bernama Ki Japa dipanggil, memanfaatkan kekuatan jin untuk menebar teror dan ‘menumpahkan darah’, menciptakan kengerian demi menyingkirkan siapa saja yang menghalangi jalan mereka.
Teror supranatural yang dilancarkan Ki Japa kian menjadi-jadi. Sebuah kesalahan dalam ritualnya konon membuat entitas gaib yang dipanggil makin sulit dikendalikan dan dampaknya kian dahsyat. Sebagai cucu Amrullah, Delia turut menjadi target utama gangguan mistis ini. Jin bernama Anzar bahkan disebut merasuki Delia, sebuah upaya keji untuk melemahkan niat suci dan menggagalkan amanah wakaf yang diikrarkan sang kakek.
Melihat bagaimana niat baik diadu dengan kejahatan spiritual, konflik keluarga dibumbui teror gaib, muncul pertanyaan besar: mampukah niat wakaf ini bertahan? Akankah amanah Amrullah pada akhirnya kandas di tengah gempuran keserakahan dan gangguan dari alam lain? Pertaruhan nasib tanah wakaf ini menjadi titik sentral yang penuh ketegangan.