Film “Unstoppable” yang dirilis tahun 2024 ini hadir sebagai drama biografi olahraga yang sangat menyentuh. Film ini mengangkat kisah nyata Anthony Robles, seorang atlet gulat yang lahir tanpa satu kaki, namun berhasil menaklukkan segala keterbatasan dan meraih gelar juara gulat NCAA Division I. Disutradarai oleh William Goldenberg dan ditulis oleh Eric Champnella, Alex Harris, serta John Hindman, “Unstoppable” diadaptasi dari buku otobiografi Robles yang terbit pada tahun 2012.
Film ini mengajak penonton untuk menyelami kehidupan Anthony sejak kecil. Kita akan melihat bagaimana Anthony, diperankan dengan brilian oleh Jharrel Jerome, tumbuh di Mesa, Arizona, hanya dengan satu kaki. Ibunya, Judy Robles, menjadi pilar utama dalam hidupnya, memberikan dukungan tanpa henti di tengah cibiran dan pandangan merendahkan dari masyarakat. Namun, kekurangan fisik tidak mematahkan semangat Anthony. Ia justru menemukan kekuatan dalam dirinya dan mengembangkan mental baja yang membuatnya tak gentar menghadapi rintangan apapun.
Kisah “Unstoppable” berlanjut ketika Anthony menemukan gairahnya pada gulat di bangku sekolah menengah. Bergabung dengan tim gulat sekolah, ia awalnya diremehkan oleh pelatih dan rekan satu timnya. Namun, dengan latihan keras dan determinasi yang luar biasa, Anthony membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk meraih prestasi. Ia berkembang menjadi pegulat yang tangguh dan disegani, menunjukkan bahwa semangat juang dan kerja keras mampu mengalahkan segalanya.
Perjalanan Anthony tidak berhenti di tingkat sekolah menengah. Ia memiliki ambisi besar untuk terus bergelut di tingkat perguruan tinggi. Meskipun sempat menerima tawaran beasiswa dari Drexel University, Anthony memilih untuk tetap dekat dengan keluarganya dan bergabung dengan tim gulat Arizona State University (ASU) sebagai walk-on. Kembali, ia harus membuktikan diri dan menghadapi keraguan dari para pelatih. Namun, kegigihan Anthony akhirnya membuahkan hasil, ia berhasil mengamankan tempat di tim dan terus menunjukkan peningkatan performa yang signifikan.
Di ASU, tantangan yang dihadapi Anthony semakin kompleks. Selain tuntutan fisik latihan gulat tingkat tinggi, ia juga harus menghadapi masalah keluarga yang pelik. Perilaku kasar ayah tirinya menambah beban emosional dalam hidupnya. Namun, di tengah kesulitan tersebut, dukungan tanpa syarat dari sang ibu menjadi sumber kekuatan utama bagi Anthony. Ia terus berlatih dengan gigih, mengasah teknik, dan meningkatkan kemampuannya. Perlahan tapi pasti, Anthony menjadi anggota kunci tim gulat ASU dan mendapatkan pengakuan atas prestasinya. Puncaknya, ia berhasil lolos ke Kejuaraan Gulat NCAA, ajang gulat tingkat universitas paling bergengsi di Amerika Serikat, dan berkompetisi di kelas berat 125 pound.
Pada tahun seniornya, Anthony mencapai babak final Kejuaraan Gulat NCAA 2011. Di partai puncak, ia menghadapi lawan yang sangat tangguh, unggulan teratas dari University of Iowa. Pertandingan berlangsung sengit dan penuh drama. Anthony menunjukkan teknik gulat yang luar biasa, fokus yang tak tergoyahkan, dan semangat pantang menyerah. Di luar dugaan banyak orang, Anthony berhasil mengalahkan lawannya dan meraih gelar juara nasional yang sangat prestisius. Kemenangan ini bukan hanya menjadi puncak karir gulat Anthony, tetapi juga simbol dari perjuangan dan ketidakmungkinan yang berhasil ia patahkan.
Film “Unstoppable” tidak hanya berhenti pada momen kemenangan di kejuaraan nasional. Film ini juga mengulas pencapaian Anthony setelah lulus kuliah. Ia menjadi motivator ulung dan pelatih gulat, menggunakan kisah hidupnya untuk menginspirasi banyak orang agar tidak menyerah pada keadaan dan berani mengejar impian. Adegan penutup film ini menekankan warisan Anthony sebagai atlet yang mendobrak batasan, meraih kesuksesan berkat kegigihan, dukungan keluarga, dan dedikasi tanpa kompromi. “Unstoppable” adalah film yang wajib ditonton bagi siapa saja yang membutuhkan suntikan motivasi dan ingin menyaksikan kisah inspiratif tentang kekuatan tekad manusia.