Kisah dalam The Tit and the Moon (1994) berpusat pada Tete (diperankan dengan menggemaskan oleh Biel Durán), seorang bocah laki-laki berusia sembilan tahun yang baru saja mendapatkan seorang adik bayi. Kehadiran sang adik memunculkan rasa penasaran yang besar dalam diri Tete, terutama karena ia melihat adiknya mendapatkan ASI langsung dari ibunya (Laura Mañá). Rasa ingin tahu ini kemudian berkembang menjadi obsesi yang polos namun menggelitik: Tete bertekad mencari sendiri “sumber kehidupan” dari payudara wanita menyusui.
Petualangan Tete dimulai ketika Estrellita (Mathilda May), seorang penari eksotis asal Prancis yang memukau, tiba di kota kecil mereka. Estrellita, dengan pesonanya yang sensual, langsung menjadi pusat perhatian banyak pria dewasa, termasuk Tete. Tete melihat Estrellita sebagai jawaban atas ‘doa’nya, figur wanita yang mungkin bisa mewujudkan keinginannya untuk merasakan ASI.
Namun, jalan Tete tidaklah mudah. Estrellita sudah memiliki suami, Maurice (Gérard Darmon), seorang pria dewasa yang juga merupakan rekan kerjanya dalam pertunjukan keliling mereka. Selain itu, ada Miguel (Miguel Poveda), seorang penyanyi flamenco remaja yang karismatik, yang juga terpikat pada Estrellita. Tete harus bersaing dengan para pria dewasa ini untuk mendapatkan perhatian Estrellita dan mewujudkan keinginannya yang unik.
The Tit and the Moon (1994) bukan hanya sekadar film tentang obsesi seorang anak kecil. Film ini juga mengeksplorasi tema-tema tentang pertumbuhan, rasa ingin tahu masa kanak-kanak, fantasi, dan tentunya, sensualitas dengan gaya vintage softcore yang khas. Dengan sentuhan komedi yang segar dan penampilan para aktor yang memukau, film ini menawarkan pengalaman menonton yang berbeda dan tak terlupakan. Selain Biel Durán, Mathilda May, Gérard Darmon, dan Miguel Poveda, film ini juga menampilkan aktor-aktor berbakat lainnya seperti Abel Folk, Genís Sánchez, dan Victoria Lepori.
