The Next 365 Days mengambil latar setelah kejadian traumatis di film sebelumnya. Laura, yang selamat dari serangan, mencoba membangun kembali hidupnya bersama Massimo. Namun, bayang-bayang masa lalu dan trauma masih menghantui hubungan mereka. Massimo, yang kehilangan saudara kembarnya, Adriano, dalam insiden tersebut, terlihat semakin posesif dan cemburuan. Di sisi lain, Laura, meski mencintai Massimo, merasa tertekan dengan sikap dominan pasangannya.
Konflik mulai meruncing ketika Laura bertemu kembali dengan Nacho, pria yang sempat menculiknya di film pertama. Nacho, dengan pesonanya yang tenang dan perhatian, hadir sebagai antitesis dari Massimo yang intimidatif. Ketertarikan lama Laura pada Nacho kembali bersemi, menambah kerumitan dalam pernikahannya dengan Massimo. Adegan-adegan intim antara Laura dan Massimo tetap hadir dan bahkan terasa lebih eksplisit dibandingkan film sebelumnya. Namun, kali ini, keintiman tersebut justru terasa hambar dan dipenuhi ketegangan, mencerminkan keretakan dalam hubungan mereka.
Perjalanan Laura dan Massimo di The Next 365 Days dipenuhi dengan intrik, kecemburuan, dan hasrat yang membara. Laura terjebak dalam dilema antara cinta yang penuh gairah namun mengekang bersama Massimo, dan ketertarikan yang lembut namun menjanjikan kebebasan bersama Nacho. Film ini tidak ragu untuk menampilkan adegan-adegan sensual yang menjadi ciri khasnya. Mulai dari striptease pribadi yang panas, hingga keintiman yang membara di pantai yang berpasir, The Next 365 Days berupaya memanjakan mata penonton dengan visual yang menggoda.
Namun, inti dari film ini bukan hanya sekadar adegan panas semata. The Next 365 Days juga mencoba mengeksplorasi dinamika hubungan yang toksik, pertanyaan tentang kebebasan dalam cinta, dan keberanian untuk memilih kebahagiaan diri sendiri. Laura dihadapkan pada pilihan sulit yang akan menentukan arah hidupnya. Apakah ia akan tetap bertahan dalam hubungan yang penuh drama bersama Massimo, ataukah ia akan memilih jalan baru bersama Nacho, atau bahkan menemukan kebahagiaan sendiri?
Film ini diakhiri dengan cliffhanger yang membuat penonton bertanya-tanya tentang keputusan akhir Laura. The Next 365 Days memang bukan film yang sempurna, dan seperti pendahulunya, film ini juga mendapatkan kritikan pedas. Namun, terlepas dari kritikan tersebut, The Next 365 Days tetap menawarkan daya tarik bagi penonton yang mencari hiburan ringan dengan sentuhan erotis dan drama cinta yang kompleks.