Film The Hill membawa penonton menyelami kisah nyata yang penuh inspirasi tentang Rickey Hill, seorang anak muda yang dilahirkan dengan penyakit tulang belakang degeneratif. Sejak kecil, Rickey sudah harus memakai penyangga kaki, namun keterbatasan fisik itu tak sedikit pun menghalangi semangatnya untuk bermain baseball. Anehnya, meskipun kakinya ringkih, Rickey memiliki bakat luar biasa dalam memukul bola, bahkan dianggap sebagai seorang prodigi.
Namun, jalan Rickey tidaklah mulus. Ayahnya, James, seorang pendeta yang sangat taat, menentang keras kegemarannya bermain baseball. James terlalu khawatir Rickey akan celaka dan lebih memilih putranya mengikuti jejaknya, menjadi seorang pengkhotbah. Konflik antara impian Rickey dan keinginan ayahnya ini menjadi salah satu inti cerita.
Kehidupan keluarga Hill semakin sulit ketika mereka terpaksa pindah dari Texas ke Oklahoma karena kehilangan rumah. Sebuah kejadian tak terduga saat mobil mereka mogok justru membawa berkah terselubung; mereka bertemu sebuah keluarga yang kemudian menawarkan posisi di gereja lokal untuk James. Di lingkungan baru ini, Rickey awalnya kesulitan beradaptasi. Namun, tak butuh waktu lama baginya untuk menemukan pelipur lara di lapangan baseball, bergaul dengan anak-anak lain meskipun sempat menghadapi ejekan karena kondisinya. Keterampilan memukulnya yang luar biasa akhirnya berbicara lebih keras dari ejekan apapun.
Ketika ia mencoba bergabung dengan tim baseball lokal, Rickey terganjal syarat harus ada izin orang tua. Sang kakak, Robert, berinisiatif memalsukan tanda tangan ayah mereka demi adiknya. Ketika James mengetahui kebohongan ini, kemarahan tak terhindarkan. Meski demikian, di momen krusial, James menahan diri untuk tidak terlalu keras pada Robert. Rickey kemudian mengambil alih dan dengan jujur meyakinkan ayahnya bahwa ia mampu menjalani keduanya: berkhotbah dan bermain baseball.
Beberapa tahun berlalu, Rickey tumbuh menjadi pemain baseball terbaik di tingkat SMA. Namun, mimpi besarnya untuk dilirik pencari bakat Major League Baseball (MLB) terasa berat karena keterbatasan fisiknya. Ray, bos Rickey di pekerjaan paruh waktunya yang telah melihat bakat Rickey sejak kecil, percaya pada potensinya. Ia mengundang seorang pencari bakat ternama, Red Murff, untuk menyaksikan pertandingan Rickey. Di pertandingan itu, Rickey bermain sangat baik, bahkan memukul home run penentu kemenangan melawan pemain yang dulu mengejeknya. Sayangnya, di momen climax saat menangkap bola terakhir, Rickey tersandung alat penyiram air dan mengalami cedera serius: pergelangan kaki retak dan tendon kaki putus. Dokter menyatakan kariernya di baseball kemungkinan besar telah berakhir. Upaya penggalangan dana untuk pengobatan gagal, namun Ray kembali menunjukkan kebaikannya dengan membantu biaya pemulihan agar Rickey bisa pulih tepat waktu untuk tryout MLB. Ayahnya kembali melarang, membuat Rickey sangat terpukul dan nyaris menyerah.
Titik balik datang dari dorongan terakhir neneknya yang sakit, yang sebelum meninggal memohon James agar membiarkan Rickey mengejar mimpinya. Terinspirasi oleh pesan neneknya, Rickey melepas gipsnya dan mulai berlatih keras bersama Robert.
Hari tryout MLB pun tiba. Rickey bergabung dengan para prospek lain di hadapan pencari bakat, termasuk Murff. Di sesi lari dan fielding, Rickey jelas kesulitan. Seorang pencari bakat bahkan nyaris mengeluarkannya, namun Rickey memohon kesempatan untuk memukul. Di sinilah keajaibannya terpancar. Dia memukul bola dengan sangat baik, sebagian besar mendarat tidak jauh dari Murff. Tryout berakhir tanpa kepastian, membuat Rickey pulang dengan hampa. Namun, niatnya kembali ke taman untuk mengambil sarung tangan mempertemukannya dengan pesan motivasi dari ayahnya yang memberinya kekuatan baru. Kembali ke taman, Murff memberi Rickey tantangan yang unik: menjadi designated hitter untuk kedua tim prospek dalam pertandingan simulasi.
Selama pertandingan, Murff sengaja menekan para pitcher untuk mencoba mengalahkan Rickey. Namun, Rickey membuktikan kehebatannya dengan memukul bola dari setiap pitcher dengan mudah. Paralel dengan momen ini, di gerejanya, James memberikan khotbah yang menyentuh, mengungkapkan penyesalannya karena selama ini kurang mendukung putranya. Setelah Rickey memukul semua sepuluh percobaan, Murff bahkan memanggil pemain pro, Jimmy Hammer, untuk melempar melawannya. Hammer melempar bola yang mengenai Rickey di tulang rusuk. Murff menyuruhnya berjalan ke base pertama, namun Rickey menolak, bersikeras tetap di batter’s box, dan berhasil memukul bola berikutnya.
Setelah pertandingan yang luar biasa itu, Rickey dan James akhirnya bertemu di lapangan. James, melihat kegigihan dan bakat putranya, menyadari bahwa Rickey memiliki jalan sendiri. Ia pun menerima dan menyatakan akan “terbiasa” dengan karier baru Rickey. Epilog film The Hill (2023) menceritakan bahwa Rickey menandatangani kontrak dengan tim Montreal Expos pada tahun 1975 dan bermain selama empat musim di liga minor sebelum akhirnya kondisi tulang belakangnya kembali memburuk, mengakhiri mimpinya di bisbol profesional. Kisah ini menjadi bukti akan semangat luar biasa dalam menghadapi keterbatasan.