Film The Damned (2024) membawa penonton ke era abad ke-19 yang mencekam, di tengah hamparan salju dan dinginnya kawasan Arktik. Disutradarai oleh Thordur Palsson dan ditulis oleh Jamie Hannigan, film bergenre folk horror ini menawarkan kisah kelam tentang keputusan sulit, takhayul kuno, dan teror yang mengintai di balik kegelapan musim dingin. Dibintangi oleh Odessa Young sebagai tokoh utama, film ini mengajak kita menyelami kengerian yang dialami sebuah komunitas terpencil yang berjuang untuk bertahan hidup.
Kisah The Damned berpusat pada Eva, seorang janda muda yang mewarisi pos nelayan terpencil setelah kematian tragis suaminya di laut. Pos tersebut, yang terletak di teluk Arktik yang terisolasi dan dikelilingi pegunungan bersalju, menghadapi musim dingin yang sangat keras dengan persediaan yang menipis. Eva, bersama dengan para kru yang dipimpin oleh Ragnar, harus berjuang keras untuk mencari nafkah. Kondisi semakin memburuk ketika hasil tangkapan ikan terus menurun, memaksa mereka untuk makan umpan demi bertahan hidup.
Suatu pagi, bencana datang menghampiri. Sebuah kapal karam terlihat di bebatuan yang dikenal sebagai “The Teeth”. Di tengah keterbatasan sumber daya, Eva dengan berat hati memutuskan untuk membiarkan para korban kapal karam tersebut menghadapi nasib mereka sendiri. Keputusan ini, meskipun sulit, diambil demi memastikan kelangsungan hidup komunitasnya yang sudah berada di ujung tanduk.
Namun, tak lama kemudian, sebuah tong berisi daging babi asin dari kapal karam terdampar di pantai. Harapan kembali muncul, dan Eva memimpin krunya dalam pencarian malam yang berbahaya untuk mencari lebih banyak persediaan. Mereka berhasil menemukan peti berisi minyak lampu dan brendi, tetapi juga menemukan para korban selamat kapal karam yang putus asa, berpegangan erat pada bebatuan. Situasi berubah menjadi kacau saat para korban selamat mencoba naik ke perahu kecil kru Eva. Kekerasan tak terhindarkan, dan Ragnar menjadi korban dalam insiden tragis tersebut. Usaha mereka kembali dengan tangan hampa, hanya membawa sedikit persediaan dan perasaan putus asa yang semakin dalam.
Keesokan harinya, mayat-mayat dari kapal karam mulai terdampar di pantai, dan kejadian-kejadian aneh mulai menghantui pos nelayan tersebut. Salah satu mayat ditemukan dengan belut hidup di dalam perutnya. Para kru, yang diliputi ketakutan akan cerita rakyat Nordik tentang draugr, makhluk revenant penuh dendam, mengambil tindakan pencegahan untuk mencegah mereka bangkit. Akan tetapi, Eva mulai mengalami mimpi dan penglihatan yang mengerikan tentang sosok gelap. Helga, seorang wanita tua yang penuh takhayul, memperingatkan bahwa draugr harus dibakar untuk menghentikan terornya.
Setelah sempat bernapas lega dengan tangkapan ikan yang lumayan, malapetaka kembali datang. Persediaan ikan mereka menghilang secara misterius, dan Helga menghilang tanpa jejak. Kru menemukan jejaknya menuju sebuah peti mati kosong di pemakaman. Paranoia dan delusi mulai mencengkeram kelompok tersebut, memicu konfrontasi penuh kekerasan di antara anggota kru yang tersisa. Eva, yang bertekad untuk mengakhiri ancaman ini, memutuskan untuk menghadapi draugr.
Perburuan Eva membawa lebih banyak kehilangan. Pemakaman yang diselimuti kabut merenggut nyawa anggota kru lainnya, dan Helga ditemukan tewas membeku. Kembali ke kabin, Daníel yang tampak kerasukan, menyerang sebelum akhirnya mengakhiri hidupnya sendiri. Puncak dari kengerian ini adalah pertemuannya dengan draugr, yang menyeretnya ke dalam konfrontasi terakhir. Dalam keputusasaan dan keberanian, Eva berhasil menembak makhluk mengerikan itu, membakar kabin, dan melarikan diri, percaya bahwa mimpi buruk ini akhirnya berakhir.
Namun, sebuah flashback mengungkap kebenaran yang pahit dan mengejutkan. Draugr sebenarnya adalah seorang korban selamat kapal karam yang putus asa. Berbicara dalam bahasa Basque, ia menawarkan jam saku emas kepada Eva dan memohon untuk nyawanya. Karena tidak mengerti bahasanya, Eva salah paham dan menembaknya, mengambil jam tangan tersebut, dan membakarnya. Tragedi ini mengungkapkan bahwa teror sesungguhnya bukan berasal dari makhluk supernatural, tetapi dari ketakutan, kesalahpahaman, dan keputusan buruk yang diambil dalam situasi putus asa.
