Balada Si Roy: Pencarian Jati Diri di Tengah Badai Kehidupan
Setiap anak muda memiliki perjalanannya sendiri dalam mencari makna hidup. Bagi Roy, perjalanan itu terasa kian mendalam setelah kepergian sang ayah. Roy, seorang remaja yang gemar berpetualang demi menemukan jati diri, tak pernah sendiri. Ia selalu ditemani Joe, anjing kesayangannya yang menjadi pengingat manis akan kehadiran sang ayah.
Musibah ekonomi memaksa Roy dan ibunya meninggalkan kota kembang, Bandung, menuju Serang. Perpindahan ini membawa Roy ke babak baru kehidupannya. Di sekolah yang asing, ia menemukan arti persahabatan sejati melalui Andi dan Toni, dua kawan yang kelak menjadi pilar kekuatannya. Hati Roy pun tak luput dari getaran cinta pertama saat bertemu Ani, gadis manis dan ramah yang memikat hatinya.
Namun, kehidupan baru Roy di Serang tidak selamanya mulus. Ia segera dihadapkan pada realitas keras di sekolah barunya. Sebuah kelompok berkuasa bernama Borsalino, dipimpin oleh Dullah, merajalela. Dullah, yang merasa punya kekuatan karena pengaruh ayahnya, semena-mena menindas dan merendahkan murid lain, menebar ketakutan di setiap sudut sekolah.
Melihat ketidakadilan ini, jiwa Roy berontak. Ia meyakini prinsip kesetaraan; tidak ada seorang pun yang pantas direndahkan. Keberaniannya mendorongnya mengambil tindakan. Bersama Andi dan Toni, Roy membentuk kelompok tandingan bernama RAT, sebuah akronim dari nama mereka. RAT berdiri bukan untuk mencari kekuasaan, melainkan untuk menentang penindasan Borsalino dan memperjuangkan keadilan bagi para murid yang tertindas. Langkah Roy dan RAT ini pun mendapat dukungan luas, menandai awal mula perlawanan sengit antara dua kekuatan di sekolah tersebut. Pertentangan ini menjadi arena bagi Roy untuk menguji prinsip dan menemukan kekuatan sejati dalam dirinya.
