“Tepatilah Janji”: Menjemput Demokrasi Lewat Layar Desa
Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) kembali menghadirkan karya sinema sebagai medium edukasi politik yang ringan dan menghibur. Kali ini, giliran film berjudul “Tepatilah Janji” yang siap menyapa masyarakat, menandai kelanjutan kisah dari film sebelumnya, “Kejarlah Janji”. Lewat alur cerita yang dekat dengan keseharian, KPU ingin menunjukkan bahwa urusan politik bukanlah sesuatu yang asing atau rumit, melainkan bagian tak terpisahkan dari dinamika kehidupan kita.
Film “Tepatilah Janji” secara apik meramu kisah politik di tingkat desa dengan bumbu drama rumah tangga dan percintaan. Pendekatan ini sengaja dipilih agar pesan-pesan seputar kepemiluan dan pentingnya partisipasi masyarakat dapat diterima dengan lebih mudah, khususnya oleh generasi muda. Ketua KPU, Mochammad Afifuddin, menjelaskan, “Film ini (Tepatilah Janji) adalah upaya kami untuk mendekatkan pemilu kepada masyarakat dengan cara yang menyenangkan.”
Alur cerita “Tepatilah Janji” berpusat pada Bapak Adam, seorang kepala desa yang harus menghadapi kenyataan getir ketika persoalan politik mulai menggerogoti keharmonisan rumah tangganya. Situasi semakin kompleks dengan hadirnya karakter-karakter lain yang turut mewarnai prahara, termasuk sosok Ibu Pertiwi. Latar belakang pemilihan kepala desa yang kian memanas menambah ketegangan dalam film ini, menggambarkan betapa atmosfer politik dapat memengaruhi sendi-sendi kehidupan di sebuah komunitas kecil.
Melalui potret konflik yang dihadirkan, “Tepatilah Janji” membawa pesan krusial tentang akuntabilitas seorang pemimpin. Film ini mengingatkan kembali betapa pentingnya bagi seorang pemimpin untuk benar-benar menepati janji yang telah diucapkannya kepada rakyat yang diwakilinya.
Untuk memastikan jangkauan yang lebih luas, KPU RI menggandeng rumah produksi Padi Creative dalam menggarap “Tepatilah Janji”. Kolaborasi ini diharapkan dapat menarik minat khalayak yang lebih beragam untuk menyaksikan film ini. KPU berharap “Tepatilah Janji” tidak hanya menjadi tontonan semata, tetapi juga katalisator edukasi politik yang efektif. Tujuannya jelas, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pilkada 2024 dan mendorong setiap warga untuk menggunakan hak pilihnya demi memilih pemimpin yang memegang teguh amanah. Lebih jauh lagi, KPU berharap film ini bisa menjadi inspirasi lahirnya lebih banyak lagi karya kreatif bertema politik yang edukatif.