Tembang Lingsir adalah sebuah film horor yang mengambil inspirasi dari sebuah lagu atau tembang tradisional Jawa yang dipercaya memiliki kekuatan mistis untuk memanggil makhluk halus, yaitu “Lingsir Wengi”. Film ini berpusat pada seorang gadis bernama Mala (diperankan oleh Marsha Aruan). Sejak kecil, Mala selalu mendengar ibunya menyanyikan tembang Lingsir Wengi sebagai lagu pengantar tidur. Namun, sebuah peristiwa kebakaran tragis merenggut nyawa ibunya dan membuat Mala kehilangan suaranya.
Setelah kejadian itu, Mala tinggal bersama paman dan bibinya, Gatot (Teuku Rifnu Wikana) dan Gladys (Aikko Constantia), beserta kedua sepupunya, Dei (Aisyah Aqilah) dan Ruli (Mukti Lim). Mereka tinggal di sebuah rumah besar yang tampak menyimpan banyak rahasia. Kehidupan Mala di rumah itu tidak mudah. Ia sering mendapatkan perlakuan kurang baik dari bibi dan sepupunya. Selain itu, ia mulai mengalami serangkaian kejadian aneh dan menakutkan di rumah tersebut. Gangguan gaib semakin intens terjadi setiap kali tembang Lingsir Wengi terdengar, baik dari bisikan, siulan, maupun kotak musik tua.
Mala mulai curiga bahwa ada hubungan antara tembang Lingsir Wengi, kematian ibunya, dan teror gaib yang menghantuinya di rumah pamannya. Ia merasa ada kekuatan jahat yang terikat pada tembang tersebut dan kini mengincarnya. Dengan bantuan salah satu sepupunya atau orang lain yang peduli padanya, Mala berusaha mengungkap misteri di balik tembang Lingsir Wengi dan rahasia kelam yang disembunyikan oleh keluarganya di rumah itu. Ia harus menemukan cara untuk menghentikan kutukan tembang tersebut sebelum terlambat. Disutradarai oleh Rizal Mantovani, Tembang Lingsir mencoba mengeksploitasi nuansa mistis dari lagu tradisional Jawa untuk menciptakan atmosfer horor. Film ini menggunakan elemen suara dan lagu sebagai pemicu ketegangan utama, dipadukan dengan penampakan hantu dan misteri keluarga.