Sugar Daddy: Ketika Kebutuhan Membawa ke Ranjang. Dunia perkuliahan memang keras. Tugas numpuk, uang pas-pasan, dan godaan hedonisme kota besar kadang bikin kepala mau pecah. Inilah yang dirasakan Dara, seorang mahasiswi cantik yang sedang berjuang untuk bertahan hidup di kerasnya Jakarta. Kuliah sambil kerja serabutan jelas nggak cukup untuk memenuhi gaya hidupnya yang mulai terpengaruh teman-teman kampusnya. Keinginan untuk punya tas branded, nongkrong di kafe hits, dan tampil modis membuatnya kalap.
Di tengah kegalauannya, Dara mendengar bisik-bisik tentang “sugar daddy”. Pria-pria mapan yang rela menggelontorkan uang demi menemani wanita-wanita muda dan menarik. Awalnya jijik, tapi lama kelamaan, rasa penasaran Dara semakin besar. Apalagi, dia melihat sendiri bagaimana teman-temannya bisa hidup enak tanpa harus banting tulang.
Singkat cerita, Dara pun terjun ke dunia “perlendiran” ini. Dengan modal wajah cantik dan tubuh yang aduhai, Dara dengan cepat menarik perhatian Om-Om hidung belang. Pertemuan pertama memang canggung, tapi Dara berusaha profesional. Ia belajar bagaimana menyenangkan pria dewasa, berpura-pura tertarik dengan obrolan bisnis mereka, dan tentu saja, memberikan “servis” yang memuaskan di ranjang.
Awalnya, Dara merasa bersalah dan jijik dengan dirinya sendiri. Tapi, uang yang didapatkannya membuatnya bisa bernapas lega. Ia bisa membeli barang-barang yang diinginkannya, membayar uang kuliah, dan bahkan membantu keluarganya di kampung. Lama kelamaan, perasaan bersalah itu terkikis oleh gaya hidup mewah yang dijalaninya. Dara mulai menikmati perannya sebagai simpanan.
Namun, kebahagiaan semu ini tidak berlangsung lama. Dara mulai merasakan kehampaan dalam hidupnya. Ia merasa seperti boneka seks yang hanya dimanfaatkan oleh pria-pria tua. Hubungannya dengan teman-temannya juga mulai renggang. Mereka menjauhinya karena jijik dengan pekerjaannya.
Suatu malam, setelah melayani seorang sugar daddy yang sangat menjijikkan, Dara menangis sejadi-jadinya. Ia merasa jijik dengan dirinya sendiri. Ia sadar bahwa uang bukanlah segalanya. Ada hal yang lebih penting, yaitu harga diri dan kebahagiaan sejati.
Lalu, bagaimana Dara keluar dari lingkaran setan ini? Apakah ia akan kembali ke jalan yang benar, atau justru semakin terjerumus ke dalam dunia gelap “sugar daddy”?
Tidak bisa dipungkiri, Adegan Virly Virginia ngentot adalah daya tarik utama film ini. Banyak penonton yang rela membayar untuk menonton film ini hanya untuk melihat Virly Virginia beraksi di ranjang.
Adegan-adegan ranjang Virly Virginia memang dibuat sangat profesional dan menggoda. Ia tahu bagaimana memanjakan mata penonton pria dengan tubuhnya yang montok dan ekspresi wajahnya yang sensual.
Bahkan, ada beberapa adegan yang menunjukkan Virly Virginia melakukan masturbasi dan colmek. Adegan-adegan ini tentu saja sangat vulgar dan eksplisit, tapi justru inilah yang membuat film ini semakin diminati oleh para penontonnya.
