Stream, film slasher Amerika tahun 2024 ini benar-benar bikin penasaran, apalagi dengan jajaran pemain bintangnya seperti Jeffrey Combs, Dee Wallace, dan bahkan penampilan terakhir dari Tony Todd sebelum beliau berpulang. Disutradarai dan ditulis oleh Michael Leavy, “Stream” menawarkan sesuatu yang sedikit berbeda dalam genre horor yang mungkin sudah sering kita lihat.
Cerita film ini berpusat pada keluarga Keenan yang sedang mencoba memperbaiki hubungan mereka dengan berlibur di sebuah hotel kecil. Keluarga yang terdiri dari Roy, Elaine, Kevin, dan Taylor ini sedang menghadapi masalah remaja yang klise, Taylor ketahuan mencuri alkohol. Harapan liburan yang tenang dan menyegarkan dengan cepat berubah menjadi mimpi buruk ketika mereka tiba di hotel yang ternyata dikelola oleh Mr. Lockwood yang misterius. Awalnya semua terlihat normal, meskipun sedikit aneh karena tidak ada koneksi internet dan tiba-tiba banyak kamera dipasang di sekitar hotel. Taylor, si anak remaja, berusaha mencari hiburan dengan berkenalan dengan dua turis asing di bar, Theo dan Louis.
Namun, di balik fasad hotel yang tampak biasa, tersimpan rahasia kelam. Kita diperlihatkan pemilik hotel sebelumnya, Linda Spring, diculik oleh sosok bertopeng. Kemudian, malam tiba dan Taylor menyelinap keluar kamar untuk bertemu teman barunya. Saat itulah Mr. Lockwood mengaktifkan sistem lockdown hotel dan melepaskan empat pembunuh bertopeng yang disebut Player One, Player Two, Player Three, dan Player Four. Kekacauan dimulai saat Roy terbangun dan menyadari Taylor tidak ada di kamar. Pencarian Taylor membawanya pada kenyataan mengerikan bahwa hotel tersebut menjadi arena permainan mematikan yang disiarkan langsung secara online.
Pembunuhan demi pembunuhan terjadi, disaksikan oleh penonton daring yang bahkan bisa memberikan taruhan untuk aksi para pembunuh. Roy yang panik kemudian bekerja sama dengan Bernard Davidson, seorang pensiunan polisi yang kebetulan juga menginap di hotel. Mereka berdua menyaksikan kengerian yang terjadi, sementara Kevin, anak bungsu Roy, mencoba mencari cara untuk membantu dengan keahlian komputernya. Ternyata, Lockwood, si pemilik hotel yang ramah, adalah dalang di balik semua ini, seorang psikopat yang menikmati sadisme yang disiarkannya.
Di tengah kepanikan dan aksi kejar-kejaran, Taylor dan teman-temannya mencoba melarikan diri, namun nasib buruk menimpa mereka. Sementara itu, Roy dan Bernard berusaha menghentikan kekejaman Lockwood. Kejutan demi kejutan muncul, termasuk pengkhianatan dan pengungkapan identitas tersembunyi. Pada akhirnya, hanya Taylor dan Kevin yang berhasil selamat dari malam mengerikan tersebut, meskipun trauma mendalam pasti membekas dalam diri mereka. Ironisnya, bahkan di ambulans yang membawa mereka menjauh dari mimpi buruk itu, para paramedis masih disuguhi tayangan langsung dari kekacauan yang baru saja terjadi. “Stream” benar-benar menggambarkan kengerian yang tak terduga dalam setting yang tampaknya biasa saja.