Film semi filipina dengan judul Stag mengisahkan Gold, seorang pria yang tiba-tiba muncul kembali setelah berbulan-bulan menghilang tanpa jejak. Dalam perjalanannya yang entah menuju ke mana, nasib membawanya ke situasi sulit ketika mobilnya mogok di sebuah daerah terpencil yang sunyi. Mencari pertolongan, Gold menemukan sebuah rumah tua yang menyimpan misteri. Di sanalah ia berhadapan dengan orang-orang yang bukan hanya aneh, tapi juga memancarkan aura menggoda sekaligus mengancam. Suasana di dalam rumah itu begitu pekat, terasa intens dan sarat akan ketegangan seksual yang tak terucap. Gold seperti terjebak dalam labirin hasrat dan kebingungan.
Interaksi yang terjadi antara Gold dan penghuni rumah itu melampaui batas kewajaran, menyeretnya ke dalam pengalaman yang memutarbalikkan realitas. Ketika ia terbangun, Gold mendapati dirinya kembali di dalam mobilnya yang mogok. Rumah itu, orang-orang di dalamnya, semua terasa seperti kabut. Keraguan menyelimutinya: apakah semua yang ia alami hanyalah mimpi buruk yang begitu nyata, ataukah itu benar-benar terjadi, meninggalkan bekas luka yang tak terlihat? Film semi ini membawa penonton ikut merasakan kebingungan Gold, mempertanyakan mana batas antara fantasi dan kenyataan dalam pusaran kejadian di daerah terpencil itu. Pengalaman Gold di rumah tersebut, entah nyata atau ilusi, menjadi pusat cerita dalam film semi Stag ini, menyoroti sisi gelap hasrat dan misteri yang tak terpecahkan. Film ini mengingatkan pada ketegangan khas film semi vivamax yang sering mengeksplorasi tema serupa.
