Sri Asih menandai kebangkitan salah satu adisatria (superhero) perempuan pertama dan paling ikonik dari jagat komik Indonesia ke layar lebar, sebagai bagian dari Jagat Sinema Bumilangit. Cerita berpusat pada Alana, seorang gadis muda yang sejak kecil menyadari bahwa dirinya berbeda. Ia mudah sekali dikuasai amarah, dan ketika marah, ada kekuatan besar tak terkendali yang muncul dari dalam dirinya. Khawatir akan kekuatan destruktif ini, Alana berusaha keras untuk selalu mengendalikan emosinya dan hidup normal, mungkin dengan bantuan latihan meditasi atau bimbingan khusus. Ia tumbuh menjadi seorang atlet bela diri profesional, menyalurkan energinya melalui disiplin fisik.
Namun, takdirnya sebagai titisan Dewi Asih, sang pelindung keadilan, tidak bisa ia hindari selamanya. Ketika Jakarta dan dunia mulai dilanda kekacauan yang disebabkan oleh kekuatan jahat kuno yang bangkit kembali—mungkin sosok dewi api atau entitas gelap lainnya yang ingin menguasai dunia—Alana dipaksa untuk menerima takdirnya. Dibantu oleh mentor atau sosok pembimbing yang mengungkap jati dirinya, Alana harus belajar menguasai kekuatan Sri Asih yang sesungguhnya, yang tidak hanya memberinya kekuatan super, kecepatan, dan kemampuan terbang, tetapi juga tanggung jawab besar untuk melindungi umat manusia. Sri Asih mengikuti transformasi Alana dari gadis biasa yang takut akan kekuatannya sendiri menjadi adisatria pembela kebenaran. Ia harus menghadapi musuh-musuh kuat yang menguji batas kemampuannya, sambil mengungkap konspirasi yang lebih besar yang mengancam dunia. Film ini memadukan aksi laga yang spektakuler, efek visual modern, dengan elemen mitologi dan budaya Indonesia yang kental. Sri Asih adalah kisah tentang penemuan jati diri, penerimaan takdir, dan perjuangan epik seorang pahlawan perempuan melawan kejahatan.