Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas adalah sebuah adaptasi novel yang unik dan berani, memadukan elemen aksi brutal, drama, komedi hitam, dan kritik sosial dengan latar waktu tahun 80-an dan 90-an. Cerita berpusat pada Ajo Kawir, seorang jagoan kampung yang dikenal tak kenal takut dan gemar berkelahi. Namun, di balik reputasinya yang sangar, Ajo Kawir menyimpan sebuah rahasia memalukan yang menjadi sumber kemarahan dan kegelisahannya: ia impoten. Kondisi ini merupakan akibat dari trauma masa lalu ketika ia menyaksikan pemerkosaan brutal terhadap dua orang wanita oleh dua oknum aparat. Impotensinya menjadi metafora bagi ketidakberdayaannya melawan ketidakadilan dan kekuasaan yang lebih besar.
Kehidupan Ajo Kawir yang penuh kekerasan dan frustrasi seksual mulai berubah ketika ia bertemu dan bertarung dengan Iteung, seorang wanita tangguh yang juga jago berkelahi dan bekerja sebagai bodyguard. Pertarungan mereka yang sengit justru menumbuhkan ketertarikan yang aneh. Ajo Kawir jatuh cinta pada Iteung, satu-satunya wanita yang bisa mengalahkannya sekaligus mungkin memahaminya. Mereka pun menikah. Namun, masalah impotensi Ajo Kawir menjadi ujian berat bagi pernikahan mereka dan memicu serangkaian peristiwa tragis dan absurd. Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas mengeksplorasi tema maskulinitas toksik, kekerasan seksual, trauma, impotensi (baik secara harfiah maupun kiasan), serta kritik terhadap kondisi sosial politik pada masanya. Film ini disajikan dengan gaya visual yang khas, adegan aksi yang стилизованный (stylized) dan terkadang brutal, serta humor gelap yang muncul dari situasi-situasi ironis. Perjalanan Ajo Kawir adalah tentang upaya menghadapi trauma masa lalunya, mencari penyembuhan, dan membayar tuntas ‘dendam’ serta ‘rindu’ yang terpendam dalam dirinya. Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas adalah sebuah karya yang provokatif dan multi-interpretasi.