Tahun 1942. Bayangkan sebuah desa terpencil di sudut Luzon Utara, bernama El Oro y Luna. Di sanalah kita bertemu dengan Selina, seorang gadis desa yang baru saja menginjak usia 17 tahun. Kehidupan Selina yang sederhana dan penuh kepolosan mendadak jungkir balik ketika sang ayah, Berong, dengan tega menyerahkannya kepada Tiago, pria terkaya di desa mereka. Alasannya? Entah hutang atau mungkin hanya kerakusan harta, yang jelas, Selina dijual seperti barang dagangan.
Tiago, diperankan dengan apik oleh Jay Manalo, adalah sosok lelaki tua yang dikuasai nafsu. Usianya boleh saja senja, tapi melihat kecantikan Selina yang masih segar bak bunga desa, mata keranjangnya langsung berbinar. Tubuh Selina yang polos dan menggoda itu langsung membangkitkan hasratnya. Tanpa basa-basi, tanpa peduli perasaan Selina, Tiago melahap kepolosan gadis itu di bawah atap rumahnya yang mewah namun menyimpan bara api neraka.
Di balik dinding bambu rumah panggung itu, di kegelapan dan kesunyian, ada Domeng, putra Tiago yang buta. Ia mendengar semuanya. Desahan tertahan Selina, suara berat ayahnya, dan gesekan kain yang mengisyaratkan kekerasan yang tengah terjadi. Domeng menjadi saksi bisu tragedi yang menimpa Selina, sebuah tragedi yang kelak akan mengubah hidup mereka semua.
Film “Selina’s Gold” ini sebenarnya tidak terlalu membutuhkan latar belakang pendudukan Jepang. Kisah kelam ini bisa terjadi kapan saja, bahkan di era modern sekalipun. Memang ada satu adegan singkat yang menampilkan tentara Jepang, namun keberadaannya terasa tempelan saja, tidak begitu berpengaruh pada alur cerita utama. Tato di tubuh Jay Manalo pun terlihat kurang pas dengan setting waktu 1942. Namun, tim produksi patut diacungi jempol atas upaya mereka menghadirkan nuansa tempo dulu melalui detail-detail kecil seperti uang yang digunakan Tiago dalam bisnis gadainya, dan cara ia membuat batangan emas. Sentuhan ini lumayan membantu penonton untuk merasakan atmosfer zaman dahulu.
Yang menarik dari film ini adalah bagaimana ia menggambarkan reaksi berbeda dari kaum perempuan saat menghadapi pelecehan dan trauma. Sebelum Selina, ada Cora, yang diperankan oleh Azi Acosta dengan sangat meyakinkan. Cora adalah “korban” Tiago sebelumnya. Ia diserahkan oleh ibunya, Magda (Mickey Ferriols) yang putus asa karena terlilit hutang. Namun, nasib Cora sungguh tragis. Trauma mendalam akibat perlakuan Tiago membuatnya kehilangan akal sehat. Cora menjadi representasi perempuan yang hancur dan tak berdaya di bawah tekanan kekerasan seksual.
Namun, Selina berbeda. Meskipun awalnya ia adalah korban yang tak berdaya, diperankan dengan sangat baik oleh Angeli Khang yang mampu menghadirkan emosi yang kompleks, Selina perlahan menemukan kekuatannya. Ia tidak membiarkan dirinya terpuruk dalam trauma seperti Cora. Selina belajar untuk mengambil kendali atas situasinya. Kepolosannya mungkin direnggut dengan paksa, namun semangatnya tidak padam. Ia cerdik, ia belajar beradaptasi, dan yang paling penting, ia membalikkan keadaan. Selina tidak hanya bertahan, tetapi ia juga menemukan cara untuk mengubah kemalangannya menjadi keuntungan. Perjalanan Selina dari seorang gadis desa lugu yang menjadi korban, hingga akhirnya menjelma menjadi seorang perempuan tangguh yang mampu mengendalikan takdirnya sendiri, menjadi daya tarik utama film ini.
Angeli Khang berhasil membawakan karakter Selina dengan nuansa yang pas. Ekspresi ketakutan dan kebingungannya di awal film terasa begitu nyata. Perlahan, kita bisa melihat perubahan dalam dirinya, dari tatapan mata yang sayu menjadi lebih berani dan penuh perhitungan. Khang mampu menyampaikan transformasi Selina dengan meyakinkan, membuat penonton ikut merasakan emosi yang dialami karakternya.
“Selina’s Gold” menawarkan sebuah drama yang intens tentang ketidakberdayaan, ketahanan, dan bagaimana seseorang bisa menemukan kekuatan di tengah situasi yang paling kelam sekalipun. Meski dengan bumbu adegan ranjang yang cukup panas, film ini lebih dari sekadar tontonan erotis. Ia menyelipkan pesan tentang kekuatan perempuan, tentang bagaimana korban bisa bangkit dan melawan, serta tentang bagaimana kita semua, terutama perempuan, memiliki potensi untuk menjadi penentu jalan hidup kita sendiri. Jika Anda mencari film dengan cerita yang kuat, akting yang memukau, dan sedikit sentuhan spicy, “Selina’s Gold” bisa menjadi pilihan yang menarik.