Selesai adalah sebuah drama pernikahan yang intens dan klaustrofobik, mengeksplorasi perselingkuhan, kebohongan, dan konfrontasi emosional yang terpaksa terjadi karena situasi karantina pandemi. Cerita berpusat pada pasangan suami istri, Broto dan Ayu. Hubungan mereka sudah lama retak di balik fasad keharmonisan. Broto diam-diam berselingkuh dengan seorang wanita bernama Anya, dan Ayu sebenarnya sudah mengetahui perselingkuhan suaminya namun memilih diam dan memendam luka. Mereka terjebak dalam pernikahan yang hampa, namun belum berani mengambil keputusan untuk berpisah.
Situasi berubah drastis ketika pandemi melanda dan aturan karantina memaksa mereka untuk terkurung bersama di dalam rumah selama berhari-hari, tanpa bisa melarikan diri dari masalah mereka. Tidak hanya itu, ibu Broto, yang datang berkunjung sebelum karantina, juga ikut terjebak bersama mereka, menambah lapisan ketegangan dan kecanggungan. Yang memperparah keadaan, Anya, selingkuhan Broto, karena suatu alasan juga akhirnya ikut ‘terjebak’ di rumah tersebut. Keadaan ini menciptakan ‘neraka’ domestik. Selesai mengikuti konfrontasi yang tak terhindarkan antara Broto, Ayu, dan Anya di bawah satu atap. Rahasia perselingkuhan terbongkar secara brutal, emosi yang terpendam meledak, dan pertengkaran hebat tak terelakkan. Ayu akhirnya memiliki kesempatan untuk meluapkan semua rasa sakit dan kekecewaannya pada Broto dan Anya. Kehadiran ibu Broto menambah tekanan, memaksa mereka untuk tetap ‘berpura-pura’ di depannya. Film ini adalah sebuah panggung sandiwara rumah tangga yang penuh dengan dialog tajam, manipulasi emosional, dan ledakan amarah. Pertanyaannya adalah, apakah situasi terkurung ini akan membawa mereka pada kata ‘selesai’ untuk pernikahan mereka, atau justru membuka jalan untuk resolusi yang tak terduga? Selesai adalah potret pahit tentang kehancuran pernikahan akibat ketidakjujuran.
