Bata Pa Si Sabel bukan sekadar tontonan biasa, tapi sebuah perjalanan emosional yang intens, di mana seorang wanita muda yang hidupnya dirampas secara brutal memutuskan untuk menunjukkan bahwa amarah wanita yang terluka itu lebih dahsyat dari badai.
Disutradarai oleh maestro film Filipina, Brillante Mendoza, yang namanya sudah harum di kancah internasional, film ini menjanjikan sebuah pengalaman sinematik yang tak terlupakan. Mendoza dikenal dengan gaya penyutradaraannya yang berani dan realistis, dan sepertinya “Bata Pa Si Sabel” akan menjadi salah satu karyanya yang paling mengguncang.
Pusat dari cerita ini adalah Sabel, diperankan dengan apik oleh Micaella Raz. Sabel adalah pengantin baru yang tengah menikmati indahnya bulan madu. Namun, kebahagiaan itu seketika berubah menjadi mimpi buruk yang mengerikan. Di tengah romansa dan keintiman yang seharusnya mereka rasakan, tiga pria bejat menerobos masuk ke kamar hotel mereka. Di depan mata suaminya, Bryan, Sabel diperkosa secara keji. Tak hanya itu, setelah melampiaskan nafsu biadab mereka, para pelaku juga menghabisi nyawa Sabel dan Bryan, lalu membuang jasad mereka ke laut.
Keajaiban datang di tengah keputusasaan. Sabel selamat dari maut dan terdampar di sebuah pulau terpencil. Di sanalah takdir mempertemukannya dengan Mang Nestor, sosok mantan perwira militer yang menyimpan masa lalu kelam. Mang Nestor, yang diperankan oleh Julio Diaz, menjadi guru dan mentor bagi Sabel. Ia mengajari Sabel bagaimana bertahan hidup, bagaimana menggunakan senjata, dan yang terpenting, bagaimana memendam amarah dan mengubahnya menjadi kekuatan.
Dengan identitas baru dan tekad membara, Sabel kembali ke kampung halamannya. Dendam telah mengubahnya. Wanita lembut dan ceria itu telah mati, berganti dengan sosok yang dingin dan penuh perhitungan. Daga terhunus di tangannya bukan sekadar senjata, tapi simbol dari rasa sakit dan kemarahan yang membara di dadanya. Para pelaku yang telah merenggut kebahagiaannya akan segera merasakan murka Sabel. Mereka akan menyesali perbuatan keji yang telah mereka lakukan.
Siapakah para pria yang menghancurkan hidup Sabel? Ada Jethro Banzon, diperankan oleh JC Tan. Ia adalah putra seorang walikota yang berkuasa, seorang pria beristri dan beranak yang terlibat hubungan gelap dengan Cassy, teman Sabel. Jethro adalah sosok kunci dalam tragedi yang menimpa Sabel. Marvin Ruiz, sahabat Jethro yang diperankan oleh Rash Flores, adalah otak di balik rencana keji untuk membunuh Sabel dan Bryan. Ia adalah bodyguard Jethro yang loyal dan brutal. Dan ada Alex Dalina, diperankan oleh Chad Solano, sopir dan asisten pribadi Jethro yang selalu patuh pada perintah tuannya.
Sementara itu, Benz Sangalang memerankan Bryan, suami Sabel yang begitu mencintainya. Ia menjadi saksi bisu penyiksaan istrinya sebelum akhirnya meregang nyawa. Angela Morena berperan sebagai Cassy Ronda, wanita simpanan Jethro yang juga merupakan teman Sabel, sebuah ironi yang menambah lapisan drama dalam cerita ini. Dan tentu saja, ada Gardo Versoza yang memerankan Walikota Sonny Banzon, ayah Jethro, seorang pria karismatik namun kejam yang ternyata memiliki sejarah kelam dengan Mang Nestor.
“Bata Pa Si Sabel” bukan hanya sekadar film balas dendam biasa. Film ini menggali lebih dalam ke dalam luka batin seorang wanita, tentang trauma, dan tentang bagaimana seseorang bisa berubah drastis karena pengalaman pahit. Di balik aksi balas dendam Sabel yang mendebarkan, tersimpan juga misteri dan rahasia gelap yang siap terungkap. Seberapa banyak lagi rasa sakit yang harus ditanggung Sabel dalam hidupnya yang masih muda?
Film ini menjadi debut Micaella Raz sebagai pemeran utama. Meskipun baru pertama kali menjadi bintang utama, Micaella bukan wajah baru di dunia perfilman Filipina. Ia pernah bekerja sama dengan Brillante Mendoza dalam film thriller-drama “Virgin Forest”. Pengalaman ini tentunya menjadi modal berharga bagi Micaella untuk memerankan karakter Sabel yang kompleks dan penuh tantangan.
Bagi para penggemar Film Semi Filipina yang mencari tontonan dengan sentuhan drama yang kuat dan alur cerita yang menegangkan, “Bata Pa Si Sabel (2022)” bisa menjadi pilihan yang menarik. Film ini menjanjikan perpaduan antara ketegangan, emosi yang mendalam, dan aksi balas dendam yang memuaskan.