Diadaptasi dari novel laris karya Tere Liye dengan judul yang sama, Rembulan Tenggelam di Wajahmu adalah sebuah film drama filosofis yang mengajak penonton merenungi perjalanan hidup dan takdir. Film ini mengisahkan tentang Ray (diperankan oleh Arifin Putra), seorang pengusaha kaya raya berusia 60 tahun yang tengah terbaring sekarat di rumah sakit. Dalam kondisi antara hidup dan mati, Ray didatangi oleh sesosok pria misterius (diperankan oleh Cornelio Sunny) yang menawarkan jawaban atas lima pertanyaan besar yang selama ini menghantui hidup Ray.
Melalui percakapan dengan pria misterius ini, Ray diajak untuk melakukan perjalanan kembali ke masa lalunya, menapaki kembali berbagai peristiwa penting yang membentuk dirinya. Penonton dibawa menyaksikan kehidupan Ray muda (diperankan oleh Bio One) yang penuh lika-liku dan kepahitan. Mulai dari masa kecilnya sebagai anak yatim piatu di panti asuhan, kehidupan keras di jalanan sebagai pencopet, hingga perjuangannya membangun bisnis dari nol. Setiap fase kehidupan Ray dipenuhi dengan pilihan sulit, kehilangan, pengkhianatan, tetapi juga momen-momen cinta dan penebusan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan seperti “Mengapa hidupku seperti ini?” atau “Apakah keadilan itu ada?” dijawab melalui kilas balik pengalaman hidupnya sendiri.
Disutradarai oleh Danial Rifki, Rembulan Tenggelam di Wajahmu bukan sekadar biografi fiktif, tetapi sebuah kontemplasi tentang makna hidup, kehendak bebas, dan takdir. Film ini mencoba memvisualisasikan narasi novel yang kaya akan perenungan dengan alur maju-mundur yang dinamis. Penampilan Arifin Putra sebagai Ray tua yang penuh penyesalan dan Bio One sebagai Ray muda yang penuh gejolak menjadi jangkar emosional cerita. Didukung oleh penampilan Donny Alamsyah dan Anya Geraldine dalam peran-peran penting di masa lalu Ray, film ini menyajikan drama yang menyentuh dengan pesan moral yang mendalam. Film ini mengajak penonton untuk melihat kembali kehidupan mereka sendiri dan mempertanyakan makna di balik setiap peristiwa yang terjadi.
