Film Pengabdi Setan versi klasik tahun 1980 merupakan salah satu pionir film horor Indonesia yang mendapat pengakuan internasional pada masanya. Cerita berpusat pada sebuah keluarga kaya yang jauh dari ajaran agama. Keluarga ini terdiri dari seorang ayah duda, Munarto (diperankan oleh W.D. Mochtar), dan kedua anaknya, Tomi (Fachrul Rozy) dan Rita (Siska Karabety). Setelah kematian sang ibu, keluarga ini mulai mengalami serangkaian kejadian aneh dan mengerikan di rumah mereka yang besar dan terpencil. Kehidupan mereka yang awalnya tenang berubah menjadi penuh teror.
Merasa tidak mampu mengurus anak-anaknya sendirian dan terganggu oleh peristiwa gaib, Munarto memutuskan untuk menyewa seorang pembantu rumah tangga bernama Darminah (Ruth Pelupessy). Namun, kehadiran Darminah justru membuat suasana semakin mencekam. Tomi, yang memiliki ketertarikan pada ilmu hitam, mulai curiga bahwa Darminah bukanlah manusia biasa. Ia menemukan buku-buku aneh milik Darminah dan menyaksikan ritual-ritual ganjil yang dilakukannya. Ternyata, Darminah adalah seorang pengabdi setan yang dikirim untuk menjerumuskan keluarga tersebut ke dalam aliran sesat dan mengambil jiwa mereka. Arwah sang ibu juga kembali menghantui, bukan sebagai pelindung, melainkan sebagai sosok mengerikan yang ikut meneror keluarganya sendiri.
Pengabdi Setan (1980) menampilkan atmosfer gotik yang kental, dengan penampakan hantu yang ikonik seperti pocong dan kuntilanak, serta penggunaan efek praktis yang cukup efektif untuk zamannya. Film ini menyoroti konflik antara kekuatan gaib jahat dengan keyakinan agama. Keluarga yang awalnya sekuler ini akhirnya menyadari bahwa satu-satunya jalan keluar adalah kembali mendekatkan diri pada Tuhan. Pertarungan antara kebaikan dan kejahatan menjadi klimaks yang menegangkan. Film ini berhasil menciptakan suasana mencekam dan menakutkan, menjadikannya salah satu film horor legendaris Indonesia yang pengaruhnya masih terasa hingga kini.