Pasukan Garuda: I Leave My Heart In Lebanon adalah sebuah film drama aksi yang mengangkat kisah heroik dan sisi humanis dari para prajurit TNI (Tentara Nasional Indonesia) yang tergabung dalam Kontingen Garuda XXIII, pasukan penjaga perdamaian PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) yang bertugas di Lebanon. Film ini berfokus pada Kapten Satria (diperankan oleh Rio Dewanto), seorang perwira muda yang berdedikasi, bersama dengan rekan-rekannya seperti Lettu Arga (Yama Carlos) dan Serka Gulamo (Boris Bokir), yang harus meninggalkan keluarga dan tanah air untuk menjalankan misi perdamaian di negara yang dilanda konflik.
Di tengah tugas mereka menjaga perdamaian di perbatasan antara Lebanon dan Israel, para prajurit Indonesia ini tidak hanya dihadapkan pada situasi berbahaya dan ketegangan politik, tetapi juga berusaha menjalin hubungan baik dengan masyarakat lokal. Mereka menunjukkan sisi humanis TNI dengan membantu membangun sekolah, memberikan pelayanan kesehatan, dan berinteraksi akrab dengan anak-anak Lebanon. Kapten Satria sendiri menjalin hubungan dekat dengan Rania (diperankan oleh aktris Lebanon, Jowy Khoury), seorang guru sekolah dasar di Lebanon. Kedekatan ini menimbulkan dilema bagi Satria, yang di Indonesia telah memiliki tunangan bernama Diah (Revalina S. Temat).
Selain drama percintaan dan interaksi sosial, film ini juga menampilkan adegan-adegan aksi yang menggambarkan situasi tegang di medan tugas, seperti patroli di daerah rawan, potensi bentrokan antar faksi, dan upaya penyelamatan sandera. Pasukan Garuda: I Leave My Heart In Lebanon, yang disutradarai oleh Benni Setiawan, mencoba memberikan gambaran yang seimbang antara tugas berat seorang prajurit penjaga perdamaian dengan kehidupan pribadi dan dilema yang mereka hadapi. Film ini menonjolkan nilai-nilai patriotisme, dedikasi, pengorbanan, dan sisi kemanusiaan para prajurit Indonesia di kancah internasional. Penampilan Rio Dewanto sebagai Kapten Satria cukup meyakinkan, didukung oleh para pemain lain yang memerankan sesama prajurit dan masyarakat lokal. Film ini menjadi sebuah tribut bagi para anggota Kontingen Garuda yang telah berjuang mengharumkan nama bangsa di misi perdamaian dunia.
