Diadaptasi dari permainan video horor populer Indonesia, Pamali (2022) mengangkat kepercayaan masyarakat tentang pantangan atau larangan adat (pamali) yang jika dilanggar akan mendatangkan malapetaka, terutama dari makhluk gaib. Cerita mengikuti Jaka Sunarya, seorang pemuda yang baru saja kehilangan pekerjaan. Bersama istrinya, Rika, yang sedang hamil besar, Jaka memutuskan untuk pindah ke desa terpencil tempat ia mewarisi sebuah rumah tua.
Mereka berencana menjual rumah tersebut untuk memulai hidup baru. Setibanya di desa, mereka disambut oleh suasana yang asing dan penduduk yang masih kental memegang adat istiadat serta kepercayaan mistis. Rumah warisan itu sendiri tampak tua, tak terawat, dan menyimpan aura misterius.
Tanpa mengetahui atau mengindahkan pantangan-pantangan adat yang berlaku di desa dan rumah tersebut, Jaka dan Rika secara tidak sengaja melakukan beberapa tindakan yang dianggap ‘pamali’. Misalnya, memotong kuku di malam hari atau bersiul saat senja. Pelanggaran terhadap pamali ini ternyata membangkitkan kemarahan makhluk halus penunggu rumah dan desa tersebut.
Serangkaian kejadian aneh dan mengerikan mulai menimpa pasangan ini. Mereka diganggu oleh penampakan sosok-sosok menyeramkan, mendengar suara-suara gaib, dan mengalami teror yang semakin intens, terutama mengancam keselamatan Rika dan bayi dalam kandungannya. Jaka dan Rika harus segera mencari tahu pamali apa saja yang telah mereka langgar dan bagaimana cara memperbaiki kesalahan mereka sebelum terlambat. Pamali membangun ketakutan berdasarkan folklor dan konsekuensi melanggar aturan tak tertulis leluhur.