Opus: Bayangkan seorang bintang pop 90-an legendaris, Alfred Moretti, tiba-tiba muncul dari masa pensiunnya. Bukan cuma sekadar kembali, ia mengguncang dunia hiburan dengan pengumuman album baru. Kehadirannya memicu badai media, dan Moretti mengundang enam tamu istimewa ke markasnya di Utah untuk sebuah pesta mendengarkan album eksklusif. Para tamu ini terdiri dari berbagai kalangan media: jurnalis ambisius bernama Ariel dan bosnya Stan, pembawa acara talk show Clara yang selalu ceria, influencer media sosial Emily yang kekinian, paparazza Bianca yang selalu mencari foto eksklusif, dan penyiar radio kontroversial Bill.
Namun, suasana pesta berubah menjadi mencekam saat mereka tiba di markas Moretti. Ternyata, Moretti adalah bagian dari sekte misterius bernama “Levelist.” Para anggota sekte berpakaian seragam identik dan bertingkah aneh. Meskipun Moretti mencoba memikat hati para tamunya, Ariel merasa curiga dan mulai menyelidiki sekte tersebut. Ketegangan semakin meningkat ketika Bill ditemukan tewas secara misterius setelah sesi pijat yang seharusnya relaksasi.
Ariel semakin yakin ada yang tidak beres. Ia terus menggali lebih dalam, menemukan fakta-fakta mengerikan tentang sekte Levelist. Saat mencoba mengungkap kebenaran, ia dan tamu lainnya terjebak dalam permainan mematikan Moretti yang penuh dengan ritual aneh dan kekerasan tersembunyi. Pesta yang semula dijanjikan sebagai acara eksklusif berubah menjadi medan pertempuran hidup dan mati, memaksa Ariel untuk berjuang menyelamatkan diri dari cengkeraman obsesi gila Moretti dan pengikut sektenya yang fanatik. Apakah Ariel berhasil keluar hidup-hidup dari markas misterius itu? Dan apa sebenarnya tujuan Moretti di balik semua ini?
Ulasan Film
“Opus,” film thriller psikologis yang diperankan oleh talenta-talenta seperti Ayo Edebiri dan John Malkovich, menawarkan pengalaman menegangkan yang akan membuatmu berpikir panjang setelah layar bioskop padam. Disutradarai oleh Mark Anthony Green, film ini membawa kita ke dalam dunia selebritas yang glamor namun menyimpan sisi kelam yang mengerikan.
Premis cerita yang berputar di sekitar sekte misterius dan bintang pop eksentrik sangat menarik. Perlahan tapi pasti, film ini membangun atmosfer mencekam yang membuat penonton ikut merasakan kecurigaan dan ketakutan Ariel. Perkembangan karakter Ariel sebagai jurnalis yang gigih dan cerdas patut diacungi jempol. Kita diajak mengikuti perjalanannya mengungkap misteri sekte Levelist, meskipun orang-orang di sekitarnya cenderung meremehkan firasatnya.
Akting para pemain, terutama John Malkovich sebagai Alfred Moretti, sangat kuat dan meyakinkan. Malkovich berhasil menghidupkan karakter Moretti yang karismatik namun juga menyimpan kegilaan yang dalam. Ayo Edebiri juga tampil solid sebagai Ariel, menunjukkan ketegasan dan kecerdasan dalam menghadapi situasi yang semakin berbahaya. Interaksi antara karakter-karakter dalam film ini terasa natural dan menambah kedalaman cerita.
Meskipun “Opus” memiliki beberapa momen yang mungkin terasa agak lambat di awal, pembangunan ketegangan yang bertahap justru menjadi kekuatan film ini. Film ini tidak hanya menawarkan adegan-adegan kejar-kejaran atau pertumpahan darah, tetapi lebih fokus pada aspek psikologis dan misteri yang menyelubungi sekte Levelist. Tema-tema tentang obsesi, kritik seni, dan dampak kultus juga dieksplorasi dengan cukup baik, membuat “Opus” lebih dari sekadar thriller biasa.
Secara keseluruhan, “Opus” adalah film thriller psikologis yang layak untuk ditonton. Jika kamu mencari film yang tidak hanya menghibur tetapi juga membuatmu berpikir dan merasa tegang sepanjang durasi, “Opus” adalah pilihan yang tepat.
