One Night Stand mengeksplorasi hubungan singkat namun intens yang terjalin antara dua orang asing dengan latar belakang berbeda dalam kurun waktu satu malam. Cerita mempertemukan Lea dan Baskara (atau Ara). Lea adalah seorang gadis muda yang ceria, pemberani, dan berjiwa bebas, namun datang ke sebuah acara pemakaman dengan beban dan tujuan tersendiri.
Di sana, ia bertemu dengan Ara, seorang pria yang lebih dewasa, mapan, namun tampak menyimpan kesedihan dan keputusasaan dalam hidupnya. Pertemuan mereka yang tidak disengaja di momen duka itu menjadi awal dari sebuah percakapan panjang dan mendalam yang berlangsung sepanjang malam. Keduanya memutuskan untuk menghabiskan sisa malam bersama, berjalan-jalan, berbagi cerita, tawa, dan air mata.
Dalam waktu singkat itu, mereka saling membuka diri tentang impian, ketakutan, kekecewaan, dan rahasia terdalam mereka – hal-hal yang mungkin belum pernah mereka bagikan kepada orang lain. Terjadi koneksi emosional yang kuat di antara keduanya, melampaui sekadar ketertarikan fisik. Mereka menemukan kenyamanan, pemahaman, dan mungkin sedikit harapan dalam kebersamaan singkat itu.
Namun, fajar segera menyingsing, menandakan akhir dari malam istimewa mereka. Keduanya sadar bahwa pertemuan ini hanyalah sebuah ‘one night stand’ dalam arti emosional, sebuah persinggahan singkat sebelum kembali ke kehidupan masing-masing. One Night Stand adalah sebuah drama intim yang fokus pada dialog dan pengembangan karakter, menyoroti bagaimana koneksi tulus bisa terbentuk secara tak terduga dan memberikan dampak signifikan.