Film dokumenter “October 7th” hadir untuk menyelami dampak serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023 terhadap kampus-kampus universitas di Amerika Serikat. Lebih dari sekadar merekonstruksi peristiwa, film ini berusaha mengupas bagaimana sentimen anti-Israel melonjak tajam pasca kejadian tersebut, dan bagaimana sentimen tersebut, menurut film ini, bertransformasi menjadi antisemitism.
“October 7th” tidak ragu untuk mengeksplorasi kompleksitas dan kontroversi seputar protes pro-Palestina yang marak di berbagai universitas pada tahun 2024. Melalui wawancara dengan berbagai tokoh, film ini memberikan perspektif beragam tentang isu yang sangat sensitif ini. Beberapa nama yang muncul dalam film antara lain aktor Michael Rapaport, aktivis Noa Tishby, anggota DPR AS Ritchie Torres, Senator AS Kirsten Gillibrand, tokoh bisnis Sheryl Sandberg, penulis Dan Senor, profesor Scott Galloway, dan mantan anggota Hamas Mosab Yousef.
Film ini secara khusus menyoroti peran organisasi Students for Justice in Palestine (SJP). “October 7th” menuduh bahwa SJP mempromosikan anti-Zionisme, dan pada akhirnya, antisemitism di lingkungan kampus. Klaim ini tentu saja kontroversial, mengingat SJP sendiri mengklaim sebagai organisasi yang fokus pada advokasi hak-hak Palestina dan mengkritik kebijakan pemerintah Israel.
Selain itu, “October 7th” juga menggali peran media sosial dalam menyebarkan ujaran kebencian dan memperburuk ketegangan. Film ini mencontohkan kasus presiden badan mahasiswa di UCSB yang mengalami pelecehan daring dan langsung setelah mengutuk serangan 7 Oktober. Kisah ini menggambarkan bagaimana retorika yang panas dan informasi yang salah dapat dengan mudah menyebar dan memicu intimidasi di era digital.
Produser film, Alexandra (Lexi) Saks menyatakan bahwa tujuannya adalah untuk menunjukkan kepada audiens non-Yahudi “seperti apa antisemitism saat ini, agar mereka dapat melihat, ketika mereka melihat tanda ‘Zionis tidak diizinkan,’ itu berarti ‘Yahudi.'” Pernyataan ini menggarisbawahi pesan inti dari film ini, yaitu bahwa kritik terhadap kebijakan pemerintah Israel seringkali dapat melampaui batas dan berubah menjadi antisemitisme.
“October 7th” bukan sekadar rekapitulasi peristiwa, tetapi sebuah upaya untuk menganalisis dan memahami bagaimana sentimen anti-Israel dapat berkembang menjadi antisemitism. Film dokumenter ini mengajak penonton untuk merenungkan implikasi moral dan sosial dari ujaran kebencian, dan pentingnya mempromosikan dialog yang konstruktif di tengah perbedaan pandangan.
