Film semi asal Filipina berjudul “My Husband, My Lover” mengupas lapisan kehidupan pernikahan modern dengan bumbu drama dan erotika yang memikat. Kisah ini berpusat pada Alice, seorang wanita karir sukses yang tampaknya memiliki segalanya. Ia adalah istri yang berbakti kepada Noel, suaminya yang cerdas dan penuh perhatian. Di mata dunia luar, mereka adalah pasangan ideal, menjalani kehidupan rumah tangga yang harmonis dan bahagia.
Namun, di balik фасаde kesempurnaan itu, Alice menyimpan sebuah rahasia yang membara. Ia memiliki hubungan terlarang dengan Dennis, seorang pria simpanan yang memuaskan hasratnya di ranjang. Alice tidak merasa ada yang salah dengan pernikahannya dengan Noel. Ia mencintai suaminya, menghargai kebaikan dan stabilitas yang diberikan Noel. Tetapi, ada sisi liar dalam diri Alice yang membutuhkan pelampiasan, dan Dennis hadir untuk memenuhi kebutuhan itu. Kehidupan ganda ini berjalan dengan lancar, Alice mampu menyeimbangkan perannya sebagai istri dan kekasih, menikmati keduanya tanpa konflik yang berarti.
Semuanya berubah ketika Alice menyadari bahwa ia hamil. Kebingungan melanda karena ia tidak yakin siapa ayah dari anak yang dikandungnya, Noel atau Dennis. Dilema besar ini memaksa Alice untuk menghadapi kenyataan pahit dari pilihan hidupnya. Ia tidak bisa lagi menyembunyikan rahasianya. Dengan berat hati, Alice memutuskan untuk membuka diri kepada kedua pria dalam hidupnya. Ia mengakui perselingkuhannya dan kehamilannya, berharap menemukan jalan keluar dari situasi yang rumit ini.
Keputusan Alice untuk jujur membawa konsekuensi yang dahsyat. Noel, yang selama ini percaya bahwa pernikahannya bahagia dan monogam, merasa dikhianati dan terluka. Pengkhianatan Alice menghancurkan kepercayaan yang menjadi fondasi hubungan mereka. Dengan hati hancur, Noel memutuskan untuk mengakhiri pernikahannya dengan Alice. Ia tidak bisa menerima kenyataan bahwa istrinya telah mendua dan membohonginya selama ini.
Berbeda dengan Noel, Dennis justru menunjukkan reaksi yang tak terduga. Alih-alih marah atau menolak tanggung jawab, Dennis justru berjanji untuk menjaga Alice dan bayi yang dikandungnya. Ia menyatakan kesediaannya untuk bertanggung jawab, meskipun ia tahu bahwa situasinya tidak ideal. Dennis tampaknya melihat kehamilan ini sebagai kesempatan untuk memiliki Alice sepenuhnya, sebuah kesempatan yang mungkin tidak akan pernah ia dapatkan dalam kondisi normal.
Keputusan Noel untuk berpisah dan janji Dennis untuk bertanggung jawab membawa Alice ke persimpangan jalan yang krusial. Ia harus memilih jalan hidup yang baru, menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian sebagai seorang ibu tunggal, dan mempertimbangkan kembali hubungannya dengan Dennis.