Mouse of Horrors, menjanjikan sebuah pengalaman horor yang unik dan mencekam. Bayangkan, suasana riang gembira di sebuah pasar malam setelah jam operasional usai, berubah menjadi arena perburuan yang mematikan.
Kisah Mouse of Horrors berpusat pada sekelompok anak muda yang terjebak di area pasar malam yang sepi setelah gelap menyelimuti. Awalnya, mungkin mereka hanya berniat untuk sedikit bersenang-senang secara diam-diam, menikmati sisa suasana festival yang telah mereda. Namun, kesenangan mereka dengan cepat sirna ketika mereka menyadari ada sesuatu yang mengintai dari kegelapan. Bukan sekadar penjaga keamanan atau polisi yang berpatroli, melainkan sesuatu yang jauh lebih mengerikan: seekor ‘tikus’ pembunuh.
Film ini tampaknya mengambil konsep horor creature feature dengan sentuhan yang segar dan tidak biasa. Alih-alih monster raksasa atau entitas supranatural, ancaman utama di Mouse of Horrors adalah seekor tikus. Namun, ini bukanlah tikus biasa. Ukurannya, penampilannya, atau perilakunya, pasti memiliki elemen mengerikan yang membuatnya menjadi mesin pembunuh yang efektif. Mungkin tikus ini bermutasi, memiliki ukuran tak wajar, atau bahkan kecerdasan di atas rata-rata yang membuatnya mampu meneror dan memangsa manusia.
Ketegangan dalam Mouse of Horrors dibangun dari rasa tidak berdaya dan terjebak. Anak-anak muda ini, yang awalnya hanya ingin bersenang-senang, kini harus berjuang untuk bertahan hidup melawan predator yang tidak terduga. Pasar malam yang tadinya penuh warna dan tawa, berubah menjadi labirin gelap dan berbahaya. Setiap sudut, setiap wahana yang sunyi, bisa menyembunyikan ancaman yang mengintai.
Mouse of Horrors kemungkinan akan mengeksplorasi rasa panik, ketakutan, dan perjuangan untuk selamat dari teror yang tak terbayangkan. Film ini bisa jadi tidak hanya menyajikan adegan kejar-kejaran menegangkan, tetapi juga momen-momen suspense psikologis yang membuat penonton ikut merasakan ketakutan para karakter. Pertanyaan yang muncul adalah, mampukah kelompok anak muda ini lolos dari cengkeraman ‘tikus’ pembunuh di pasar malam yang kini berubah menjadi arena horor? Atau mereka akan menjadi korban berikutnya dalam permainan mematikan Mouse of Horrors?
