Merah Putih (2009) adalah film pertama dari “Trilogi Merdeka”, sebuah rangkaian film drama perjuangan yang disutradarai oleh Yadi Sugandi (film pertama) dan Conor Allyn. Berlatar belakang masa perang kemerdekaan Indonesia pada tahun 1947, film ini mengisahkan perjuangan sekelompok kadet muda yang selamat dari pembantaian oleh tentara Belanda di barak pelatihan mereka. Para kadet yang selamat ini berasal dari latar belakang sosial, suku, dan agama yang berbeda-beda, namun mereka bersatu oleh nasib dan semangat untuk terus berjuang demi kemerdekaan Indonesia.
Para karakter utama dalam Merah Putih (2009) mencerminkan keragaman Indonesia itu sendiri. Ada Amir (Lukman Sardi), seorang Muslim taat yang tenang dan menjadi pemimpin taktis kelompok. Tomas (Donny Alamsyah), seorang pemuda Kristen dari Sulawesi yang ahli bertarung dan pemberani. Dayan (Teuku Rifnu Wikana), seorang pemuda Bali penganut Hindu yang pendiam namun setia kawan. Marius (Darius Sinathrya), seorang pemuda kaya raya dari kalangan priyayi yang awalnya manja namun kemudian menunjukkan keberaniannya. Serta Soerono (Zumi Zola), yang berasal dari keluarga berada namun memilih bergabung dengan perjuangan. Perbedaan karakter dan latar belakang ini awalnya menimbulkan gesekan, namun pengalaman bersama di medan perang menempa mereka menjadi satu unit gerilya yang solid.
Setelah selamat dari serangan, kelompok kadet ini mundur ke pedalaman hutan Jawa dan memulai perang gerilya melawan pasukan Belanda yang jauh lebih kuat dan bersenjata lengkap. Merah Putih (2009) menampilkan perjuangan mereka untuk bertahan hidup, mencari dukungan dari rakyat desa, dan melakukan serangan-serangan kecil namun berani terhadap pos-pos Belanda. Film ini mencoba menyajikan gambaran perjuangan fisik dan mental para pejuang kemerdekaan, menyoroti tema persahabatan, keberanian, pengorbanan, dan semangat nasionalisme di tengah kondisi perang yang brutal. Dengan sinematografi yang baik dan adegan aksi yang cukup realistis, Merah Putih (2009) menjadi pembuka yang kuat untuk trilogi perjuangan ini.