Marsinah: Cry Justice (2001) (atau dikenal juga Marsinah) adalah sebuah film drama dokudrama yang berani mengangkat kisah nyata tragis Marsinah, seorang aktivis buruh perempuan dari PT Catur Putra Surya (CPS) di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, yang diculik, disiksa, dan dibunuh secara brutal pada Mei 1993 setelah terlibat aktif dalam aksi unjuk rasa menuntut kenaikan upah. Disutradarai oleh Slamet Rahardjo Djarot, film ini mencoba merekonstruksi perjuangan Marsinah (diperankan oleh Diah Pitaloka) dan detik-detik terakhir hidupnya, serta menyoroti misteri dan kontroversi yang menyelimuti kasus pembunuhannya yang hingga kini dianggap belum terungkap tuntas.
Film ini menggambarkan sosok Marsinah sebagai perempuan muda yang pemberani, vokal, dan memiliki kepedulian tinggi terhadap nasib rekan-rekan buruhnya yang hidup dalam kondisi kerja yang kurang layak dan upah rendah. Marsinah: Cry Justice (2001) menunjukkan bagaimana ia aktif mengorganisir rekan-rekannya, bernegosiasi dengan pihak perusahaan, dan memimpin aksi unjuk rasa damai. Namun, keberaniannya ini membuatnya menjadi target intimidasi dari pihak-pihak yang merasa terganggu oleh aktivitasnya. Film ini juga menyoroti keterlibatan aparat keamanan dan pihak perusahaan dalam menangani aksi buruh tersebut, yang berujung pada pemanggilan beberapa buruh (termasuk Marsinah) ke markas militer setempat.
Setelah pertemuan tersebut, Marsinah menghilang secara misterius selama beberapa hari, hingga akhirnya ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan. Marsinah: Cry Justice (2001) mencoba menggambarkan kengerian penyiksaan yang dialaminya (berdasarkan hasil otopsi) dan menyoroti kejanggalan-kejanggalan dalam proses penyelidikan kasusnya, termasuk dugaan adanya rekayasa dan upaya menutup-nutupi pelaku sebenarnya. Film ini menjadi sebuah bentuk penghormatan sekaligus gugatan atas ketidakadilan yang menimpa Marsinah, menyuarakan kembali teriakan perjuangan buruh dan pencarian kebenaran di tengah represi rezim Orde Baru (meskipun dibuat setelah Orde Baru tumbang). Marsinah: Cry Justice (2001) adalah sebuah karya penting yang mengingatkan publik akan salah satu kasus pelanggaran hak asasi manusia paling kelam dalam sejarah Indonesia modern.