Maju Kena Mundur Kena (1983) adalah salah satu film Warkop DKI paling ikonik dan legendaris, sering dianggap sebagai puncak kejayaan komedi mereka di era 80-an. Disutradarai oleh Arizal, film ini kembali menampilkan trio Dono, Kasino, dan Indro sebagai penghuni sebuah rumah kos yang penuh kekacauan. Kasino berperan sebagai montir mobil, sementara Dono dan Indro menjadi pembantu di rumah kos tersebut, yang diam-diam dikelola oleh Kasino tanpa sepengetahuan pemiliknya yang sedang di luar negeri. Masalah mulai muncul ketika seorang gadis cantik bernama Marina (Eva Arnaz) datang untuk menyewa kamar.
Pesona Marina membuat Dono, Kasino, dan Indro saling bersaing untuk merebut perhatiannya, menciptakan berbagai situasi lucu dan persaingan konyol di antara mereka. Kekacauan semakin menjadi-jadi ketika Dono, dalam upaya menarik perhatian Marina, berpura-pura menjadi buta setelah sebuah ‘kecelakaan’ kecil. Kepura-puraan Dono ini justru menjebaknya dalam berbagai situasi sulit dan komikal, karena ia harus terus berakting buta sambil menghindari agar kebohongannya tidak terbongkar oleh Kasino, Indro, atau Marina sendiri. Maju Kena Mundur Kena (1983) sangat lihai dalam mengeksploitasi premis sederhana ini menjadi rentetan adegan slapstick yang tak terlupakan.
Film ini penuh dengan adegan ikonik yang masih sering dikutip hingga kini, seperti adegan Dono ‘buta’ yang menabrak berbagai benda, Kasino yang mencoba mengerjai Dono, atau interaksi mereka dengan karakter-karakter pendukung yang juga kocak. Selain humor fisik, dialog cerdas dan permainan kata khas Warkop juga bertebaran di sepanjang film. Maju Kena Mundur Kena (1983) adalah contoh sempurna formula komedi Warkop DKI yang berhasil memikat hati penonton Indonesia selama bertahun-tahun: cerita sederhana, karakter kuat, humor slapstick yang mengocok perut, dan sentuhan satir ringan tentang kehidupan sehari-hari.
