Mahjong Nights (2021) Pandemi memang sempat membuat banyak hal terasa membosankan dan terkekang. Mungkin itu juga yang dirasakan oleh Esther (Mickey Ferriols), hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengundang sahabat-sahabat karibnya, Wylo (Arnell Ignacio), Ason (Liz Alindogan), dan Amparo (Jamilla Obispo), untuk kembali berkumpul dan bermain mahjong di rumahnya. Rutinitas yang biasa mereka lakukan sebelum dunia dilanda batasan sosial.
Sesekali, suasana permainan mahjong ini diselingi oleh kehadiran Alexa (Angeli Khang), putri cantik Esther yang berprofesi sebagai chef, Leo (Jay Manalo), suami common-law Esther yang penuh masalah, atau Gaspar (Sean de Guzman), sopir pribadi Amparo. Namun, jangan salah sangka dulu. Judul film ini memang “Mahjong Nights,” tapi jujur saja, fokus utama film ini bukan pada mahjong, melainkan hasrat seksual yang membara!
Setelah menonton film ini, bisa dibilang mahjong hanyalah tempelan judul yang kurang relevan. “Mahjong Nights” lebih tepat disebut sebagai pesta daging yang eksplisit dan tanpa tedeng aling-aling. Subtilitas dan nilai artistik? Lupakan saja! Film ini menyuguhkan adegan-adegan panas yang terjadi begitu saja, tanpa pembangunan cerita yang berarti. Prioritas utama di sini adalah seks, seks, dan seks.
Bayangkan saja, sebagian besar “aksi” terjadi di kamar tidur Alexa yang pintunya seolah tak pernah dikunci, atau di dalam mini-van Amparo yang luas dan nyaman. Bahkan, ada satu adegan berani yang benar-benar terjadi di atas meja mahjong! Pertemuan-pertemuan intim ini terjadi begitu saja, seolah karakter-karakter ini hanya menunggu lampu hijau untuk saling menerkam. Tidak ada build-up yang logis, tidak ada alasan yang kuat mengapa hook-up ini harus terjadi. Kekurangan motivasi yang jelas ini sayangnya terus menghantui film ini hingga akhir yang over-the-top.
Sorotan utama tentu tertuju pada Angeli Khang. Aktris pendatang baru ini benar-benar memberikan segalanya dalam debut peran utama film panjangnya. Meskipun penyampaian dialog dan kemampuan aktingnya masih terasa mentah, Angeli tidak memiliki keraguan sedikit pun untuk memamerkan aset tubuhnya yang… wah! Kamera benar-benar mengeksplorasi setiap lekuk tubuhnya dari jarak dekat. Keberaniannya memang patut diacungi jempol, namun di balik keberanian itu, wajah polos Angeli tetap memancarkan kesan rentan. Hal ini justru membuat beberapa adegan sensual, terutama adegan mandi yang gratuitous dan adegan pelecehan yang squeamish, terasa cukup tidak nyaman untuk ditonton bagi sebagian orang.
Di sisi lain, para aktor veteran seperti Jay Manalo tetap memancarkan aura lasciviusnya, bahkan dengan dad bod yang dimilikinya. Pesona yang sama yang membuatnya dikenal di masa jayanya. Jamilla Obispo juga membuktikan bahwa ia masih memiliki daya pikat yang sama seperti saat debutnya di film skin flick arahan Law Fajardo, “Ex-Deal” (2011). Sean de Guzman melakukan apa yang diharapkan darinya sebagai lusty stud du jour tahun 2021. Sementara itu, aktor teater Tad Tadioan seolah hanya mengulang perannya sebagai pria sederhana yang kuat seperti dalam drama TP “Katsuri,” untuk perannya sebagai Big Boy di film ini. Sayangnya, nama-nama besar seperti Mickey Ferriols, Arnel Ignacio, dan Liz Alindogan justru terasa nyaris tanpa peran signifikan dalam cerita utama. Mereka seolah hanya menjadi hiasan latar yang kehadirannya tidak terlalu berpengaruh pada inti cerita yang panas ini.
Dengan nama Law Fajardo sebagai sutradara dan Byron Bryant sebagai penulis naskah, ekspektasi mungkin sempat terbang tinggi. Namun, hasil akhir “Mahjong Nights” terasa mengecewakan. Sekali lagi, meski ada embel-embel “mahjong” di judul, permainan ini benar-benar tidak penting. Tidak ada sesuatu yang menarik yang terjadi saat permainan berlangsung. Kita bahkan jarang melihat aksi ubin mahjong di meja, sementara karakter-karakter yang membosankan ini hanya mengobrol tanpa humor tentang kehidupan mereka yang mundane. Padahal, ada begitu banyak potensi untuk percakapan provokatif atau strategi permainan yang menegangkan, seperti yang pernah kita lihat dalam “Crazy Rich Asians.” Sayangnya, potensi itu tidak terwujud sama sekali di “Mahjong Nights.”