Madame X (2010) adalah sebuah film komedi aksi satir yang unik dan penuh warna, disutradarai oleh Lucky Kuswandi. Film ini menampilkan Aming Sugandhi sebagai Adam, seorang penata rambut banci (cross-dresser) yang memiliki kehidupan ganda sebagai superhero bernama Madame X. Ketika kelompok homofobik bernama Kanjeng Badai dan pasukannya yang militan mulai menyebarkan teror dan kebencian terhadap kelompok minoritas seksual dan gender, Adam terpanggil untuk bertransformasi menjadi Madame X, pembela kaum ‘tertindas’ dengan kekuatan super yang unik dan kostum yang flamboyan.
Cerita Madame X (2010) berfokus pada perjuangan Adam/Madame X melawan Kanjeng Badai (Marcell Siahaan) dan tiga istrinya yang juga memiliki kekuatan aneh (diperankan oleh Shanty, Sarah Sechan, dan Titi DJ). Madame X tidak sendirian; ia dibantu oleh mentornya, Bunda Lilis (Ria Irawan), dan dua sahabatnya, Bonita (Fitri Tropica) dan Cikta (Vincent Ryan Rompies). Pertarungan antara Madame X dan Kanjeng Badai beserta pengikutnya disajikan dengan gaya parodi film superhero dan aksi laga, penuh dengan adegan pertarungan yang nyentrik, efek visual yang ‘lebay’, dan dialog-dialog kocak yang menyindir berbagai isu sosial.
Di balik kemasan komedi dan aksinya yang ‘campy’, Madame X (2010) sebenarnya menyampaikan pesan kuat tentang toleransi, keberagaman, dan perlawanan terhadap diskriminasi dan kekerasan berbasis gender dan orientasi seksual. Film ini merayakan keunikan individu dan keberanian untuk menjadi diri sendiri di tengah tekanan sosial. Dengan humor yang tajam dan gaya visual yang berani, Madame X (2010) menjadi sebuah karya satir sosial yang menghibur sekaligus provokatif, menawarkan sosok superhero yang berbeda dari pakem pada umumnya dan memberikan suara kepada komunitas yang sering terpinggirkan.