Lovely Man (2011) adalah sebuah film drama independen yang berani dan menyentuh, disutradarai oleh Teddy Soeriaatmadja. Film ini mengisahkan tentang Cahaya (Raihaanun), seorang gadis pesantren berusia 19 tahun yang datang ke Jakarta dari desanya untuk mencari ayahnya yang telah lama meninggalkannya sejak ia kecil. Pencariannya membawanya ke jalanan ibu kota pada malam hari, tempat ia akhirnya menemukan sang ayah, Saiful atau Ipuy (Donny Damara), dalam kondisi yang sangat mengejutkan: ayahnya adalah seorang waria (transgender perempuan) yang bekerja sebagai pekerja seks di malam hari.
Pertemuan kembali antara ayah dan anak setelah bertahun-tahun dalam situasi yang tak terduga ini menjadi inti dari Lovely Man (2011). Film ini mengeksplorasi satu malam panjang penuh ketegangan, kecanggungan, kemarahan, kekecewaan, tetapi juga kerinduan dan upaya rekonsiliasi antara Cahaya dan Ipuy. Cahaya, dengan latar belakang agamanya yang kuat, harus bergulat dengan keterkejutan dan penilaian moral terhadap kondisi dan pekerjaan ayahnya. Sementara Ipuy, yang tampak keras di luar, harus menghadapi masa lalu dan rasa bersalahnya, serta berusaha menjalin kembali hubungan dengan putrinya yang kini sudah dewasa.
Lovely Man (2011) dengan sensitif menggambarkan kompleksitas hubungan ayah-anak yang terputus dan mencoba menyatu kembali di tengah realitas kehidupan jalanan Jakarta yang keras dan marginal. Film ini tidak menghakimi karakternya, melainkan mencoba memahami pergulatan batin masing-masing. Dialog-dialog antara Cahaya dan Ipuy penuh dengan emosi yang terpendam dan kebenaran pahit yang perlahan terungkap. Penampilan luar biasa Donny Damara sebagai Ipuy menuai banyak pujian dan penghargaan. Lovely Man (2011) adalah sebuah karya yang kuat tentang pencarian identitas, penerimaan keluarga, cinta tanpa syarat, dan kemanusiaan di sudut-sudut tergelap masyarakat urban.