“Love Actually… Sucks!” (愛很爛), sebuah film Hong Kong rilisan tahun 2011, menawarkan perspektif yang jauh berbeda dari film komedi romantis bertema serupa, “Love Actually” (2003). Disutradarai oleh Scud (Danny Cheng Wan-Cheung 云翔), film ini menyelami kompleksitas hubungan yang saling terkait, namun dengan pendekatan yang lebih berani dan tanpa tedeng aling-aling. Judulnya sendiri merupakan permainan kata yang cerdas, mengisyaratkan bahwa cinta tidak selalu indah dan manis seperti yang sering digambarkan.
Film ini pertama kali diperkenalkan di Festival Film Internasional Chicago ke-47 pada Oktober 2011, dan langsung mencuri perhatian karena keberaniannya mengangkat tema-tema yang dianggap tabu di masyarakat Hong Kong. Scud tidak ragu menampilkan adegan-adegan eksplisit, termasuk ketelanjangan frontal pria dan wanita, untuk menggambarkan realitas hubungan yang kompleks dan seringkali kontroversial. “Love Actually… Sucks!” adalah film keempat dari tujuh film yang dirilis secara publik oleh Scud, mengikuti karya-karya sebelumnya seperti “City Without Baseball” (2008), “Permanent Residence” (2009), dan “Amphetamine” (2010).
Plot film ini diinspirasi oleh kejadian-kejadian nyata, dan dibuka dengan adegan pesta pernikahan yang dramatis. Dari sini, kita dibawa ke dalam berbagai kisah cinta yang berujung pahit. Ada kisah tentang saudara kandung yang terlibat dalam hubungan terlarang, seorang pelukis menikah yang jatuh cinta pada model prianya yang masih muda, seorang guru tari yang terlibat asmara dengan murid seniornya, pasangan lesbian yang gemar bermain peran, dan sebuah segitiga cinta yang rumit.
“Love Actually… Sucks!” tidak mencoba untuk memoles atau mengidealkan cinta. Sebaliknya, film ini menghadirkan cinta dalam segala bentuknya yang mentah dan tidak sempurna. Ada cinta yang membahagiakan, ada cinta yang menyakitkan, ada cinta yang terlarang, dan ada cinta yang membuat kita mempertanyakan moralitas. Scud berani mengeksplorasi berbagai dinamika hubungan, termasuk hubungan sesama jenis, perselingkuhan, dan hubungan inses, dengan cara yang jujur dan tanpa menghakimi.
Meskipun mengangkat tema-tema yang berat dan kontroversial, “Love Actually… Sucks!” tetap memiliki pesan yang mendalam tentang kehidupan dan cinta. Film ini merayakan keyakinan bahwa hidup adalah cinta, bahkan ketika cinta itu hadir dalam bentuk yang rumit, menyakitkan, atau bahkan tabu. Film ini menantang kita untuk membuka mata dan menerima realitas bahwa cinta bisa datang dalam berbagai bentuk dan rupa, dan bahwa tidak ada satu cara yang benar untuk mencintai.