“Love (2015)”. Film drama erotis Prancis tahun 2015 ini disutradarai oleh Gaspar Noé dan dibintangi oleh Karl Glusman, Klara Kristin, dan Aomi Muyock. “Love (2015)” mengisahkan Murphy, seorang mahasiswa film Amerika yang tinggal di Paris, yang dikejutkan oleh telepon dari ibu mantan kekasihnya, Electra. Electra telah menghilang selama tiga bulan, dan ibunya khawatir karena riwayat depresinya.
Kabar hilangnya Electra membawa Murphy kembali ke masa lalu. Dalam serangkaian kilas balik yang intens dan non-linear, film “Love (2015)” mengungkapkan kisah cinta yang penuh gairah, narkoba, dan seks ekstrem antara Murphy dan Electra. Hubungan mereka yang awalnya membara, perlahan menjadi destruktif. Kehadiran Omi, yang awalnya hanya menjadi bagian dari fantasi threesome mereka, justru membawa perubahan besar dalam hidup Murphy.
Perselingkuhan Murphy dengan Omi, dan kehamilan yang tidak direncanakan, menghancurkan hubungannya dengan Electra. Sinopsis “Love (2015)” menggambarkan bagaimana Murphy kini terperangkap dalam hubungan tanpa cinta dengan Omi, membesarkan anak mereka, Gaspar. Namun, bayangan Electra terus menghantuinya.
“Love (2015)” bukan hanya sekadar film tentang seks. Film ini adalah eksplorasi mendalam tentang cinta, kehilangan, penyesalan, dan konsekuensi dari pilihan. Dengan gaya visual yang khas Gaspar Noé dan adegan-adegan eksplisit yang kontroversial, “Love (2015)” menawarkan pengalaman sinematik yang intens dan tak terlupakan. Apakah Electra akan ditemukan? Dan bagaimana Murphy menghadapi masa lalunya? Temukan jawabannya dengan menonton film “Love (2015)”.
***
Film “Love (2015)” karya Gaspar Noé adalah sebuah rollercoaster emosional yang membawa penonton menyelami labirin cinta yang kompleks, penuh gairah, dan rasa sakit. Film ini dibuka dengan suasana mendung di Paris. Murphy (diperankan oleh Karl Glusman), seorang mahasiswa film asal Amerika, dikejutkan oleh kunjungan Nora, ibu dari mantan kekasihnya, Electra (Aomi Muyock). Nora datang dengan kabar yang mengkhawatirkan: Electra hilang tanpa jejak selama tiga bulan. Kekhawatiran Nora bukan tanpa alasan, Electra memiliki riwayat depresi dan percobaan bunuh diri.
Pertanyaan Nora membangkitkan kenangan pahit dalam diri Murphy. Hari itu, ia terjebak dalam pusaran kilas balik non-linear yang mengisahkan hubungannya yang intens dan destruktif dengan Electra. Dari pertemuan pertama yang penuh gairah, kehidupan mereka selama dua tahun berikutnya diwarnai oleh narkoba, seks yang kasar namun penuh nafsu, dan momen-momen kelembutan yang rapuh.
“Love (2015)” tidak ragu menampilkan sisi gelap hubungan Murphy dan Electra. Mereka mencari cara untuk meningkatkan gairah hubungan mereka, yang berujung pada threesome dengan Omi (Klara Kristin), seorang gadis remaja yang kemudian menjadi pasangan Murphy. Namun, di balik itu, Murphy diam-diam melanjutkan hubungan seksual dengan Omi, tanpa sepengetahuan Electra.
Tragedi tak terelakkan terjadi ketika Omi hamil akibat kondom yang robek. Omi, yang memiliki pandangan anti-aborsi karena dirinya adalah anak yang tidak direncanakan, memutuskan untuk mempertahankan kehamilannya. Pengakuan Murphy tentang perselingkuhannya dan kehamilan Omi menjadi pukulan telak bagi Electra, mengakhiri hubungan mereka yang penuh badai.
Film ini membawa kita ke masa kini, di mana Murphy dan Omi, terperangkap dalam hubungan tanpa cinta, membesarkan putra mereka, Gaspar. Bayang-bayang Electra terus menghantui Murphy. Keberadaan Electra dan nasib akhirnya dibiarkan menggantung, meninggalkan pertanyaan mendalam tentang cinta, kehilangan, dan konsekuensi dari pilihan-pilihan kita. “Love (2015)” bukan hanya sekadar film erotis, tetapi juga sebuah drama psikologis yang kuat tentang kompleksitas hubungan manusia dan jejak yang ditinggalkan oleh cinta yang hilang.
