Film Like Friends membawa kita ke dalam dunia yang tidak terlalu jauh dari masa depan, di mana batasan antara manusia dan mesin semakin kabur. Kisah ini berpusat pada Achille, seorang broker sukses yang hidup dalam kesendirian. Kesuksesannya di dunia finansial rupanya tidak mampu mengisi kekosongan dalam hidupnya. Mungkin didorong oleh rasa sepi atau sekadar penasaran akan teknologi mutakhir, Achille memutuskan untuk membeli Kelly. Kelly bukanlah wanita biasa, melainkan android wanita pertama yang diciptakan dengan tampilan fisik yang nyaris sempurna seperti manusia.
Kehadiran Kelly di rumah Achille awalnya terasa seperti solusi. Namun, kehidupan bersama android ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Meskipun Kelly diciptakan untuk menjadi pendamping, interaksi mereka jauh dari kata sederhana. Perbedaan mendasar antara manusia dan mesin mulai terkuak, memunculkan dinamika yang kompleks dan terkadang canggung. Kita diajak untuk melihat bagaimana Achille mencoba beradaptasi dengan kehadiran Kelly, dan sebaliknya, bagaimana Kelly “belajar” menjadi sosok yang diharapkan Achille.
Namun, ketenangan yang semu ini tidak berlangsung lama. Secara misterius, Kelly menghilang. Kepergiannya bukan sekadar masalah teknis atau kerusakan mesin, melainkan sebuah peristiwa yang memicu serangkaian kejadian tak terduga. Kehidupan Achille yang tadinya teratur dan terkontrol seketika berubah menjadi pusaran masalah dan pertanyaan. Pencarian Kelly membawanya pada petualangan yang membuka mata, memaksa Achille untuk menghadapi realitas yang mungkin tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.
Like Friends bukan hanya sekadar film tentang teknologi dan android. Lebih dari itu, film ini menggali lebih dalam tentang makna persahabatan, koneksi manusia, dan dampak teknologi pada kehidupan kita. Kehilangan Kelly menjadi titik balik bagi Achille, memaksanya untuk merenungkan kembali tentang dirinya sendiri, tentang apa yang sebenarnya ia cari dalam hidup, dan tentang batasan-batasan yang ada – atau mungkin tidak ada – antara manusia dan ciptaannya. Film ini menjanjikan sebuah perjalanan emosional yang dibalut dengan misteri dan intrik, membuat penonton bertanya-tanya tentang akhir dari pencarian Achille dan apa yang sebenarnya terjadi pada Kelly.
