Ketika Praktik Profesi Berubah Mencekam: Misteri di Klinik Lembayung
Masa praktik kerja lapangan (PKL) seharusnya menjadi waktu berharga bagi setiap mahasiswa keperawatan untuk mengasah keterampilan. Namun, bagi Pica and Arum, dua mahasiswi yang mendapatkan penempatan di Klinik Lembayung, pengalaman itu justru berubah menjadi mimpi buruk yang mengerikan. Klinik Lembayung sendiri baru saja kembali beroperasi setelah sempat ditutup dalam waktu yang lama, dan pembukaannya itu diwarnai rumor kelam. Konon, bertahun-tahun lalu, seorang dokter mengakhiri hidupnya di sana.
Atmosfer tegang di klinik yang terasa asing semakin pekat ketika suatu hari, seorang pasien misterius dengan rambut panjang terurai datang ke poli gigi. Sosoknya yang aneh membuat Pica dan Arum gentar. Pikiran pertama mereka adalah perempuan itu mungkin salah satu pasien Rumah Sakit Jiwa terdekat yang kabur. Namun, keanehan tak berhenti di sana. Sosok menyeramkan itu mulai menghantui mereka secara fisik, bahkan merayap masuk ke dalam mimpi Arum, menjeratnya dalam teror yang tak bisa dijelaskan.
Peristiwa janggal terus menerus terjadi, menciptakan kengerian yang merayap perlahan. Beberapa staf dan petugas klinik mulai meninggal secara tragis satu per satu, seolah menjadi korban dari kekuatan tak kasat mata yang bersembunyi di balik dinding bangunan tua itu. Pica dan Arum menyadari ada sesuatu yang jauh lebih gelap dan berbahaya daripada sekadar rumor atau pasien yang tersesat.
Ketegangan mencapai puncaknya ketika Arum, yang paling gencar dihantui, menunjukkan tanda-tanda kerasukan. Pica terdesak. Ia tahu sahabatnya tengah dalam bahaya besar dan waktu untuk menyelamatkannya semakin sempit. Dihadapkan pada kenyataan bahwa entitas yang menghantui mereka terhubung erat dengan masa lalu kelam klinik, Pica memberanikan diri. Ia harus segera mengungkap misteri yang menyelimuti Klinik Lembayung, mencari tahu kebenaran di balik kematian sang dokter dan serangkaian teror yang terjadi, sebelum Arum menjadi korban berikutnya dari dendam atau kekuatan yang terpendam.
