Film Lady Chatterley’s Lover yang dirilis pada tahun 2022 ini membawa kita kembali ke era Inggris klasik, tepatnya setelah Perang Dunia I. Disutradarai oleh Laure de Clermont-Tonnerre, film ini merupakan adaptasi terbaru dari novel klasik D.H. Lawrence yang kontroversial. Kisah ini berpusat pada Constance “Connie” Chatterley (diperankan oleh Emma Corrin), seorang wanita muda yang menikah dengan Sir Clifford Chatterley (Matthew Duckett), seorang bangsawan kaya. Awalnya pernikahan mereka tampak bahagia dan menjanjikan, namun semuanya berubah drastis ketika Clifford kembali dari perang dengan kondisi lumpuh dari pinggang ke bawah.
Kehidupan Connie di perkebunan Chatterley yang megah terasa hampa dan terisolasi. Clifford, yang dulunya progresif, menjadi pria yang dingin, konservatif, dan sangat fokus pada kekuasaan serta pewaris. Ia mengabaikan kebutuhan emosional dan fisik Connie, membuat wanita itu merasa terperangkap dalam pernikahan tanpa cinta dan keintiman. Di tengah kesepian dan kekecewaan, Connie menemukan kehangatan dan gairah yang tak terduga pada diri Oliver Mellors (Jack O’Connell), seorang penjaga hutan di perkebunan mereka. Hubungan mereka yang awalnya hanya berdasarkan kebutuhan fisik, perlahan berkembang menjadi cinta yang mendalam dan penuh gairah. Connie menemukan dirinya terbelah antara kewajibannya sebagai seorang istri bangsawan dan hasratnya untuk hidup dan dicintai apa adanya. Ketika kehamilan Connie terungkap, skandal pun tak terhindarkan. Ia harus memilih antara kenyamanan status sosial dan kekayaan atau mengikuti kata hatinya dan berjuang untuk cinta sejatinya bersama Oliver. Keputusan Connie untuk melepaskan gelar kebangsawanannya dan memilih cinta sejati menjadi inti dari cerita ini, sebuah keberanian untuk mendobrak batasan kelas dan norma sosial yang mengikatnya. Film ini tidak hanya menyajikan kisah cinta terlarang yang memikat, tetapi juga mengangkat tema-tema universal tentang kebebasan wanita, hasrat, dan keberanian untuk hidup sesuai dengan keinginan hati.
Review Film: Keindahan Visual dan Emosi yang Membara dalam “Lady Chatterley’s Lover”
“Lady Chatterley’s Lover” versi 2022 ini berhasil menghidupkan kembali kisah klasik dengan sentuhan modern yang segar. Film ini sangat memanjakan mata dengan sinematografi yang indah, menampilkan lanskap pedesaan Inggris yang mempesona dan kostum-kostum era 1920-an yang elegan. Emma Corrin dan Jack O’Connell memberikan penampilan yang luar biasa sebagai Connie dan Oliver. Corrin dengan sempurna menggambarkan transformasi Connie dari seorang wanita muda yang tertekan menjadi sosok yang berani dan penuh gairah. O’Connell juga berhasil memerankan Oliver sebagai pria kelas bawah yang kuat, sensitif, dan penuh pesona.
Lebih dari sekadar drama romantis, film ini adalah eksplorasi mendalam tentang emosi manusia, hasrat terlarang, dan perjuangan untuk kebebasan pribadi. Film ini tidak ragu untuk menampilkan adegan-adegan intim antara Connie dan Oliver dengan sentuhan artistik dan penuh kelembutan, menggambarkan keintiman sebagai bagian penting dari hubungan manusia yang sehat dan bermakna. Namun, film ini tidak hanya fokus pada aspek romantis, tetapi juga menyoroti ketidaksetaraan kelas sosial dan pengekangan yang dialami wanita pada masa itu. Keputusan Connie untuk memilih cinta sejati dan melepaskan status sosialnya adalah pesan yang kuat tentang keberanian untuk mendobrak norma dan hidup sesuai dengan keinginan hati. “Lady Chatterley’s Lover” adalah film yang indah, emosional, dan menggugah pikiran. Ini adalah adaptasi yang layak dari novel klasik yang akan membuat penonton terhanyut dalam kisah cinta terlarang dan perjuangan seorang wanita untuk menemukan kebebasan dan kebahagiaannya sendiri.
