Kutukan Peti Mati: Misteri Buku Kuno dan Arwah Penasaran di Pulau Onrust
Kisah dalam film berjudul Kutukan Peti Mati bermula dari penemuan yang tidak disengaja namun berujung pada konsekuensi mengerikan. Bramanto Putra, seorang pemuda yang memiliki alat detektor, menemukan sebuah buku catatan kuno terkubur di tanah Pulau Onrust, lokasi yang dikenal memiliki sejarah kelam, tidak jauh dari area pemakaman Belanda. Sejak buku tua itu terangkat, rentetan kejadian aneh mulai mengikuti Bramanto dan orang-orang di sekitarnya.
Penasaran dengan isi buku tersebut, Bramanto meminta bantuan temannya, Susan Sriwati, untuk meneliti dan menguraikan tulisan-tulisan di dalamnya. Namun, saat membaca, Susan tanpa sadar atau disengaja melafalkan mantra yang tercatat dalam buku kuno itu. Tindakannya ini ternyata menimbulkan akibat yang fatal. Arwah-arwah penasaran yang mendiami Pulau Onrust, para korban kerja paksa Belanda di abad ke-16, bangkit kembali dari tidurnya yang panjang dan mulai mengganggu mereka.
Ketakutan melanda Bramanto ketika ia menyadari Susan telah dirasuki oleh roh-roh jahat tersebut. Beberapa arwah penasaran yang merasuki Susan di antaranya adalah Maria van de Velde, kekasihnya Jan Koenraad, serta Hasan. Dalam kepanikan, Bramanto berusaha mencari cara untuk menyelamatkan Susan dari cengkeraman arwah yang menguasai tubuh temannya. Untuk mengungkap misteri di balik kejadian ini dan mencari solusi, Bramanto akhirnya memutuskan meminta pertolongan pamannya, Profesor Daniel, yang diharapkan dapat memberikan pemahaman atau cara untuk menghadapi kekuatan tak kasatmata ini.
Seiring penyelidikan yang dilakukan oleh Bramanto dan Profesor Daniel, terungkap bahwa di balik gangguan arwah tersebut, ada sosok lain yang lebih gelap, yaitu Dokter Machinebouw. Dia digambarkan sebagai dokter wabah penguasa kegelapan di Pulau Onrust yang memiliki tujuan khusus untuk memburu jiwa Susan. Bramanto bersama pamannya kini tidak hanya berhadapan dengan arwah penasaran korban sejarah, tetapi juga kekuatan iblis yang lebih besar. Perjuangan mereka menjadi semakin berat demi bisa membebaskan dan menyelamatkan Susan dari ancaman gaib yang mengincarnya.
Buku catatan kuno yang ditemukan Bramanto memang memiliki kaitan erat dengan masa kelam penjajahan Belanda di Indonesia. Isi buku itu diyakini merupakan kisah dan kesaksian para budak yang menderita akibat kekejaman di masa lalu. Penemuan ini seolah membuka kembali rahasia dan misteri yang telah terkubur lama bersama sejarah Pulau Onrust. Cerita-cerita yang tersimpan dalam buku kuno itu ternyata menciptakan teror yang nyata bagi siapa pun yang memiliki hubungan erat dengan catatan tersebut, menempatkan Bramanto dan Susan dalam bahaya yang berasal dari masa lalu yang kelam.