Film semi filipina dengan judul Kulong. Tiga sahabat, Jenn Rosa, Caris Manzano, dan Aica Veloso, mengambil keputusan drastis. Mereka mengasingkan diri di sebuah resor, mengunci diri di sana dengan tujuan tunggal: menulis naskah skenario yang luar biasa seksi. Naskah ini akan diikutsertakan dalam sebuah kontes, dan mereka tahu betul, untuk menang, ceritanya harus benar-benar menggoda, memancing imajinasi, dan penuh gairah.
Namun, di tengah kesendirian resor yang seharusnya tenang itu, masalah besar muncul. Bagaimana mereka bisa menciptakan sebuah karya yang seksi dan meledak-ledak, sementara kenyataannya, sudah sekian lama tak ada satupun dari mereka yang merasakan sentuhan intim, yang termakan gairah, atau bahkan hanya sekadar bermain? Pengalaman pribadi mereka terasa hampa, sumber inspirasi paling mendasar terasa kering kerontang.
Terjebak bersama di bawah satu atap dalam durasi yang dipaksakan, kebutuhan akan materi untuk naskah seksi itu kian mendesak. Suasana resor yang tadinya sunyi mendadak terasa panas, dipenuhi ketegangan dan hasrat yang tak terucapkan. Malam demi malam berlalu, dan batas-batas mulai kabur. Pertanyaan besar pun menggantung: bagaimana mereka akan menemukan “bumbu” yang hilang itu? Apakah pencarian inspirasi untuk skenario seksi mereka akan membawa mereka pada penemuan gairah yang tak terduga, mungkin bahkan di antara mereka sendiri?
Inilah inti dari film semi Filipina Kulong, sebuah kisah tentang kebutuhan akan hasrat liar demi sebuah karya, dan apa yang terjadi ketika para penulis kehabisan “materi” paling penting dari kehidupan. Film Vivamax ini mengeksplorasi batas antara pertemanan, kebutuhan artistik, dan dorongan seksual yang terpendam, menunjukkan bagaimana inspirasi paling panas bisa muncul di saat paling tidak terduga, terutama ketika terkunci dalam keintiman yang dipaksakan.