Ketika Berhenti di Sini berawal dari pertemuan yang unik antara Dita dan Ed. Bukan dari sapaan hangat atau perkenalan biasa, interaksi pertama mereka justru dipicu oleh sebuah kesalahpahaman kecil. Namun, momen canggung itu tak disangka berlanjut menjadi perbincangan yang panjang, menggali banyak hal tentang satu sama lain. Ed, yang rupanya memiliki ketertarikan khusus pada teka-teki, menantang Dita untuk mencoba menyelesaikan tantangan darinya. Dari situlah petualangan personal mereka dimulai, sebuah perjalanan yang pada akhirnya menumbuhkan benih-benih romansa di antara keduanya.
Dita dan Ed menemukan banyak kesamaan, namun perbedaan di antara mereka juga menjadi bagian dari dinamika hubungan mereka. Dua insan ini akhirnya bersatu, menciptakan kisah cinta yang hangat dan penuh warna.
Waktu bergulir, empat tahun setelah pertemuan awal mereka membawa perubahan dalam fase hidup masing-masing. Dita masih berada dalam proses berjuang untuk meraih impiannya, menapaki jalan yang penuh tantangan dan ketidakpastian. Di sisi lain, Ed telah mencapai titik kemapanan dengan perusahaan arsitek yang ia bangun. Kontras ini tanpa disadari memicu perasaan tidak percaya diri dan rasa insecure pada diri Dita. Bayang-bayang keraguan mulai menghantuinya, yang secara tidak langsung termanifestasi dalam bentuk tuntutan yang terus-menerus kepada Ed.
Meskipun Ed dengan penuh kesabaran berusaha memahami dan melayani kebutuhan emosional Dita, beban ini rupanya membawa konsekuensi yang tak terduga dan tragis. Pada suatu momen yang nahas, Ed mengalami kecelakaan saat ia berusaha memenuhi tuntutan Dita dengan menelfon sambil mengemudi. Kecelakaan fatal itu merenggut nyawa Ed. Kehilangan mendadak ini menghancurkan dunia Dita. Rasa bersalah yang amat dalam menyelimutinya, menyadari bahwa tuntutan dan ketidakamanannya secara tidak langsung berkontribusi pada kepergian orang yang paling dicintainya. Kisah mereka yang bermula dari kesalahpahaman dan berakhir dengan romansa, kini berhenti di sini, menyisakan penyesalan dan duka yang mendalam bagi Dita.